Data Educatioan Management Information System (EMIS) saat ini sudah menjadi nafasnya pendidikan. Hal ini dikarenakan seluruh program kegiatan pendidikan berdasarkan data EMIS. Semakin berkualitas data EMIS maka akan semakin baik pula program pendidikan yang dilaksanakan.
Besarannya jumlah dana Bantuan Operasional Madrasah (BOM) dan BOS bagi sekolah, sangat tergantung pada data EMIS. Tidak hanya itu, juga seluruh program yang sangat populer saat ini yakni Program Indonesia Pintar (PIP) yang berafiliasi dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Program keluarga Harapan (PKH).
Sesuai realitas di lapangan, bahwa sebagian besar siswa yang sekolah di madrasah berasal dari keluarga yang kurang mampu. Mereka merupakan sasaran program PIP, KKS, KPS dan PKH. Padahal program tersebut diambil berdasarkan data EMIS yang oleh sebagian madrasah masih kurang diperhatikan.
Akibatnya, program unggulan pemerintah tersebut masih terdapat ketimpangan. Sesuai data permintaan yang masuk untuk MI sebanyak 8.685, sedangkan kuota hanya tersedia 3.500. Di jenjang MTs, permintaan berjumlah 5.643 dan ketersediaan kuota 3.500. Di tingkat MA kuota hanya 800 sedangkan permintaan 1.682.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kasi Pendidikan Madrasah, mengatakan bahwa data EMIS terkait kriteria siswa miskin masih belum maksimal. Hal ini berdasarkan data permintaan KIP yang tak sebanding dengan kuota yang tersedia. Menurutnya, pemerintah memberikan kuota sesuai data EMIS tiap madrasah.
Untuk itu Kasi Penma berharap, agar ke depan data EMIS ditingkatkan kualitasnya. Keadaan ini agar menjadi cambuk kepada madrasah untuk lebih memperhatikan nasib para siswanya. Selain memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, madrasah juga wajib memberikan layanan dana pendidikan yang juga memuaskan.(on)