Pondok Pesantren Daarut Taubah wa Tarbiyah, hasil kolabirasi apik antara Kankemenag Kab. Cilacap dengan Lapas Kelas II b Cilacap, Rabu (8/4) di Aula Lapas, menggelar acara wisuda santri angkatan dua.
Acara tersebut dihadiri oleh Asisten Bupati Cilacap dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab. Cilacap. Dalam sambutannya, Kalapas Kelas II B Cilacap, Syarif Hidayat menegaskan bahwa dengan mempelajari ilmu agama secara mendalam, manusia akan bisa merubah mentalnya menjadi lebih baik. “Hanya ilmu agama yang mengajarkan manusia tentang harkat dan martabat manusia, baik dengan sesama mahluk maupun dengan Sang Pencipta”, katanya.
Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di pesantren Lapas, Kemenag menerjunkan empat penyuluh agama PNS dan empat penyuluh agama non PNS. Adapun pembelajaran yang dilaksanakan adalah ilmu Fiqh, Tauhid, baca tulis Al Qur’an atau Tajwid, dan Aqidah Akhlaq. Sedangkan untuk evaluasi diadakan tiap semester dan setelah dua semester, para santri diwajibkan mengikuti ujian akhir.
Wisuda angkatan dua diikuti sebanyak 28 santri kelas dasar dan 25 santri kelas lanjutan/pendalaman yang telah mengikuti ujian akhir kelulusan dari jumlah 53 santri, sebanyak 49 santri dinyatakan lulus sedangkan empat santri tidak berhasil menyelesaikan belajar karena tidak memenuhi persyaratan, hal itersebut berarti jumlahnya 21 lebih sedikit dari angkatan pertama.
Syarif Hidayat lebih lanjut mengatakan bahwa pendidikan melalui pondok pesantren di Lapas merupakan program pendidikan yang masih jarang, karenanya pihaknya sangat berterima kasih kepada Kankemenag Kab. Cilacap atas kerjasamanya meningkatkan kualitas warga binaannya.
Kontinuitas Program
Mengingat akan prestasi yang telah dicapai pondok pesantren Daarut Taubah wa Tarbiyah, dibuktikan dengan meningkatnya perubahan watak para santri Lapas, Syarif Hidayat berkomitmen untuk menjadikan program pembinaan santri melalui pesantren untuk terus dilanjutkan, karenanya pihaknya telah berembug sebelumnya dengan Kakankemenag Kab. Cilacap Mughni Labib, untuk meneken perpanjangan kontrak kerja sama program untuk tahun berikutnya.
Sementara itu Kankankemenag Kab. Cilacap Mughni Labib, dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya merasa ikut berbahagia atas suksesnya program pendidikan santri di Lapas Kelas II b Cilacap, karena keberhasilan tersebut merupakan salah satu visi dan misi Kankemenag Kab. Cilacap. Mughni Labib lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam agama Islam, umat Islam harus hidup bersama Al Qur’an, bukan al-Qur’an yang mengikuti kehidupan manusia, untuk itu dibutuhkan pemahaman Islam yang rahmatan lil ‘alamin sebagai pokok dalam mempelajari Islam yang mengedepankan keseimbangan, toleransi dan dinamis dalam segala bidang kehidupan, sehingga akan menghasilkan insan kamil sebagai dambaan setiap umat manusia. (on)