Hingga Rabu (30/9) tercatat 846 jemaah haji Kabupaten Cilacap telah kembali ke tanah air dengan selamat. Jumlah tersebut berasal dari tiga Kloter, yakni sebanyak 349 Kloter 1, 349 Kloter 2 dan 148 kloter 3. Data tersebut sudah dikurangi jumlah petugas baik TPHI maupun TKHI. Sisanya, jemaah haji Kabupaten Cilacap masih ada yang tergabung dalam Kloter 6 hingga 12 karena keterlambatan visa saat pemberangkatan.
Dari awal pemberangkatan, jadwal Kloter 1 terlambat 10 jam dari rencana awal pemulangan jemaah haji. Menurut maskapai Garuda, keterlambatan dikarenakan padatnya air traffic di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Keterlambatan tersebut berimbas pada Kloter-Kloter awal mulai pertama hingga diperkirakan normal pada Kloter sepuluh hingga 74 (25/10) mendatang.
Kloter 2 asal Kabupaten Cilacap pada jadwal penerbangan awal mendarat di Bandara Adisumarmo pukul 13.30 namun baru mendarat 18.50. Kloter 3 jawal semula 00.30 menjadi 05.05. Kloter 1, berangkat ke Cilacap Selasa (29/9) pukul 13.00 menggunakan 7 bus, Kloter 2 pukul 21.00 tujuh bus dan Kloter 3 Rabu (30/9) pukul 07.30 tiga bus.
Mekanisme
Usai tiba di Bandara Debarkasi Adisumarmo Solo, seluruh jemaah haji langsung diangkut menggunakan bus bandara menuju gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan Boyolali. Di tempat tersebut, jemaah discan menggunakan alat Thermoscanner. Tujuannya adalah jika terdapat jemaah haji dengan suhu badan tinggi akan langsung ditangani oleh pihak medis. Harapannya jika ada jamaah yang membawa virus mers, maka tidak akan menular karena diisolasi.
Barang bawaan jemaah haji berupa tas jinjing dan mini travel bag, diangkut di bagasi bus, sedangkan kopor diangkut menggunakan truk. Setelah melalui pemeriksaan dan dipilah sesuai kelompoknya, kopor jamaah langsung diangkut menggunakan truk beriringan dengan bus jemaah menuju Gedung Golkar Jl Perwira. Selanjutnnya tas bisa langsung diambil, baik oleh perorangan, Karu, Karom maupun KBIH masing-masing.(on)