Cilacap Expo 2018 yang bertepatan menjelang bulan suci Ramadhan menjadikan jadwal imsakiyah paling diburu pengunjung. Pada hari kedua, Kamis (10/5) stand Kemenag Cilacap telah menghabiskan sebanyak 2.000 eksemplar. Permintaan tersebut jauh melebihi prediksi Tim Kemenag yang hanya menarget separuhnya. Akibatnya, tim kedodoran dan harus bekerja cepat menggandakan agar tidak mengecewakan pengunjung.
Atas kondisi tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun merasa gembira. Menurutnya, usaha melalui promosi ternyata mampu membuka mata masyarakat akan peran Kemenag. Karenanya, kegiatan promosi atau pameran tidak dapat dianggap remeh. Sebagai aparatur pada lembaga yang membawa nama agama, pameran bukan berarti pamer atau riya. Melainkan sebuah usaha untuk menunjukkan bahwa eksistensi Kemenag sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tanpa adanya sosialisasi atau promosi kepada masyarakat, maka mereka tidak akan mengetahui apa peran Kementerian Agama bagi mereka. Kurangnya sosialisasi akan dapat menimbulkan hawa yang tidak sedap bagi institusi. Di antaranya dapat juga memicu isu bahwa Kemenag tidak berguna. Karenanya, sosialisasi melalui berbagai cara harus ditempuh lewat beragam media. Salah satu kesempatan terbaik yang langsung berhadapan dengan masyarakat adalah melalui ekspo. Selain langsung dapat mengetahui peran Kemenag, mereka juga bisa mendapatkan produk-produk dari Kemenag,”katanya.
Diungkapkan lebih lanjut bahwa, bekerja dengan semangat ‘Ikhlas Beramal’ harus dicermati dengan baik maknanya. Orang yang ikhlas beramal bukan berarti hanya menerima apa adanya tanpa kerja keras. Aparatur yang berjiwa ikhlas pasti akan bekerja dengan penuh disiplin dan semangat juang yang tinggi. Dia akan selalu meningkatkan kompetensinya menuju profesionalitas. Kemudian apapun yang telah diusahakan semata-mata hanya untuk mendarma baktikan dirinya untuk kebaikan.
Selain jadwal imsakiyah, pengunjung juga merasa terkesan dengan pameran prestasi madrasah. Berbagai medali dan trofi kejuaran di bidang sains mampu menarik perhatian. Tidak sedikit penunjung yang kepencut dan membeli produk madrasah yang berupa hasil kerajinan tangan para siswa, pungkasnya.(On)