Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap menggelar upacara pada Senin (23/10) di Halaman Kantor. Upacara diikuti oleh seluruh pejabat dan aparatur Kemenag serta santri pondok pesantren Ihya Ulumaddin Kebonbaru Cilacap.
Bertindak selaku inspektur upacara adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun. Dalam amanatnya dia menegaskan bahwa, semangat dan jiwa santri sangat penting untuk diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peringatan hari santri tidak hanya sekadar uforia dan formalitas belaka.
“Semangat dan jiwa santri yang penuh kesederhaan, asketisme, dan spiritualisme akhir-akhir ini semakin terpinggirkan. Akibatnya, tindak maksiat di semua lini merebak. Korupsi, kolusi dan nepotisme serta kriminalitas hingga ancaman perpecahan bangsa Indonesia kian sulit dikendalikan. Karenanya, pemerintah pada 2015 lalu menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri,”ungkapnya.
Ditegaskan lebih lanjut bahwa, momen peringatan hari santri diharapkan bisa meredam gejolak yang melanda bangsa Indonesia. Sehingga bangsa Indonesia bisa terhindar dari ancaman disintegrasi bangsa. Budaya korupsi yang sudah mengakar bisa diberantas walaupun secara perlahan namun pasti.
Gejolak merebaknya korupsi dan narkoba yang mengancam masa depan bangsa merupakan turunan dari materialisme dan hedonisme, paham kebendaan yang mengagungkan uang dan kenikmatan semu. Hal tersebut sangat bertentangan dengan jati diri santri yang merupakan inti dari jati diri bangsa Indonesia.
Untuk itu diharapkan peringatan Hari Santri bisa membawa bangsa Indonesia kembali kepada tujuan utama bangsa. Yakni mewujudkan masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.(On)