Penanaman Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah merupakan kebutuhan utama bagi setiap siswa, tentunya yang beragama Islam. Pendidikan ini juga dibuktikan dengan tidak pernah disebut sebagai pelajaran.
Pendidikan itu sendiri, ranahnya mengutamakan terbentuknya karakter siswa dalam membentuk sikap. Akan sangat berbeda dengan pelajaran, dimana sasaran utamanya adalah kecerdasan otak. Sedangkan pendidikan menekankan pada kecerdasan emosi atau kecerdasan hati.
Itulah sebabnya, pendidikan agama sangat penting peranannya dalam mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib, Senin (6/2) pada acara Bedah SKL PAI SMP di Gedung Wanita Patra Cilacap.
“Saya menyambut baik adanya acara bedah SKL PAI SMP, karena hal ini juga menunjukkan keseriusan para guru PAI dalam mensukseskan hasil ujian. Kaji, teliti dan analisa dengan baik untuk kemudian dicarikan formulasi yang tepat sesuai hasil yang didapat. Berikan metode, teknik maupun trik-trik khusus dalam mensikapi soal-soal ujian. Sehingga para siswa bisa mengikuti ujian dengan baik dan hasilnya bisa maksimal,”katanya.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa, hal terpenting yang tidak boleh dikesampingkan adalah nilai pendidikan agama itu sendiri. Bisa jadi siswa dengan nilai ujian yang tinggi, namun akhlak atau kelakuannya belum sesuai nilainya. Hal inilah yang harus menjadi titik fokus guru PAI.
Bagaimanapun, karakter siswa baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat merupakan cermin berhasil atau tidaknya kegiatan pendidikan agama. Karenanya, guru PAI dituntut untuk menyeimbangkan antara pendidikan dan pengajaran. Guru PAI harus mempau menjadi teladan yang baik bagi para siswanya. Dengan demikian, pendidikan agama tidak melulu teori, tetapi praktek dan bukti nyata dalam kehidupan sehari-hari.(on)