Para siswa MTsN Kawungaten terjun langsung ke daerah terkena banjir untuk membagikan 450 paket nasi bungkus. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kedua yakni Sabtu (30/7) di beberapa dusun di desa Kalijeruk Kec. Kawungaten.
Dikatakan Kepala MTsN Kawungaten, Mohammad Wahyudin Prasetyo, bahwa paket nasi bungkus merupakan sumbangan murni dari para guru. Menurutnya para guru tidak bisa tinggal diam dan berpangku tangan tanpa melakukan aksi. Atas inisiatif para guru, maka terkumpullah dana dan kami menentukan untuk memberikan dalam bentuk paket nasi bungkus.
Begitu pula dengan para siswa, dan kebetulan terdapat beberapa siswa yang rumah tinggalnya juga ikut terkena banjir. Sontak mereka merasa ikut prihatin atas musibah yang dialami teman-tamannya. Dengan serentak mereka mengumpulkan dana infaq yang disumbangkan secara sukarela dari kelas tujuh hingga sembilan.
Kegiatan ini merupakan lanjutan setelah MTsN membagikan paket berupa mie instan dan air mineral kemarin. Dengan melihat situasi dan kondisi lingkungan para korban, dimana sangat tidak memungkinkan untuk memasak. Keputusan memberikan paket nasi bungkus dianggap sangat tepat untuk mengantisipasi kelaparan.
Para siswa dengan dipandu oleh para guru, mereka mengorganisir dana yang terkumpul untuk disalurkan dalam bentuk pekt nasi bungkus. Setelah tersedia, kemudian mereka sendiri yang berangkat menuju daerah sasaran untuk membagikannya dengan diantar guru.
“Madrasah tumbuh dari, oleh, maju dan berkembang untuk masyarakat. Adalah kewajiban bersama untuk meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita. Terlebih sebagai aparatur yang bernaung di Kementerian Agama khususnya di pendidikan madrasah. Embel-embel agama akan sangat disorot oleh masyarakat luas. Mungkin dahulu kebanyakan bahkan hampir seluruh guru madrasah berasal dari para sukarelawan. Tetapi sekarang sudah jauh berbeda. MTsN Kawunganten sebagai instansi pemerintah sudah seyogyanya bisa memberikan layanan terbaik kepada masyarakat di sekitarnya,” pungkasnya.(on)