Sebanyak 180 siswa kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kroya, Senin (2/5) mengikuti acara pelepasan siswa sekaligus diwisuda. Para siswa putri mengenakan pakaian kebaya ala Kartini dan siswa putra mengenakan jas.
Sebelum diakhiri dengan mewisuda para siswa, kegiatan diisi dengan pesan dan kesan dari para siswa dan guru serta orang tua/wali murid. Sebagai penyemarak ditampilkan pula pentas seni oleh para siswa kelas IX dan X.
Kepala MAN Kroya, Muslimin Winoto dalam sambutannya mengatakan, bahwa berdasarkan data dari guru bimbingan dan konseling terdapat sekitar 80% siswa lulusan tahun 2016 akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Pendataan dilaksanakan sebelum pelaksanaan ujian madrasah dan nasional.
“Kami mengedarkan angket kepada seluruh siswa kelas XII yang berisi pertanyaan rencana kelanjutan usai menyelesaikan studinya di MAN Kroya. Setelah di analisis ternyata minat untuk melanjutkan begitu besar. Hanya Sekitar 8% akan menambah penbidikan keterampilan sebelum bekerja, sedangkan sisanya 12% menjawab akan langsung bekerja,”ungkapnya.
Sementara itu, Kakankemenag Kab. Cilacap Mughni Labib mengingatkan tugas dan fungsi guru dalam pendidikan di era informasi. Di antaranya yakni olah hati, di mana seorang guru harus mampu menjadikan peserta didik yang berkahlakul karimah. Karenanya, guru harus meningkatkan kompetensi kepribadiannya agar bisa menjadi tauladan yang baik bagi peserta didiknya. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat memerlukan tindakan ekstra cepat untuk menangkal efek negatif yang ditimbulkan.
Selanjutnya adalah olah pikir, dimana responsive pemikiran juga harus disesuaikan dengan kecepatan laju informasi. Pentingnya pola pikir yang jernih, arif/bijak dan futuristik merupakan kebutuhan hidup yang tidak bisa dihindari. Dan yang tidak kalah penting adalah olah rasa. Rasa toleransi dan saling menghormati kian terkikis oleh dahsyatnya arus informasi. Budaya luar negeri yang masuk harus disaring agar bisa mengambil sisi positif dan mengabaikan yang negatif.
Untuk itu, madrasah dengan muatan pendidikan agamanya diharapkan bisa menjawab tantangan zaman yang makin kompetitif. Persaingan pengaruh budaya dan kebutuhan hidup harus direspon cepat dan tanggap agar tidak melibas generasi penerus bangsa.(on)