Rombongan bus pengangkut jamaah calon haji Kabupaten Cilacap, Jum’at (12/8) mengalami kecelakaan di daerah Slarang Kesugihan. Tepatnya menjelang traffic light di pertigaan depan SPBU Slarang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Pelaksana Kehumasan, Budiono mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi saat Forrider gagal membuka jalur. Pengawal rombongan ini sudah keduluan padatnya lalulintas di simpang tiga Slarang, sehingga berhenti mendadak. Sedangkan jarak bus yang mengangkut rombongan enam, empat dan tiga terlalu dekat.
“Saya kebetulan bertugas sebagai pengawal jamaah calon haji rombongan lima. Di depan rombongan saya persis adalah bus rombongan tiga, kemudian di depannya lagi ada bus rombongan empat dan enam. Dari mulai berangkat, selepas pertigaan Gumilir, saya sudah mengingatkan kepada sopir bus rombongan saya, agar sopir bus rombongan tiga mengemudikan busnya tidak mepet-mempet, baik ke bus di depannya maupun ke arah kanan,”katanya.
Namun, pengemudi bus rombongan lima malah menjawab pihaknya merasa diuntungkan. “Biar saja, ga pa pa kok. Malah kita yang dienakkan,”jawabnya.
Setelah selang beberapa saat, sampai di tikungan Slarang menjelang SPBU, sopir bus rombongan tiga berniat mengingatkan temannya. Namun belum sempat mengingatkan, tiba-tiba iring-iringan bus berhenti mendadak dan terdengar bunyi ‘Brak!’.
Seluruh jamaah selamat
Polisi pengawal, seluruh pengemudi dan awak bus sontak keluar melihat yang terjadi. Ternyata bus Teguh Muda yang membawa rombongan enam disodok bus Karya Jasa yang membawa rombongan empat. Namun hanya sedikit kontak terjadi dan hanya mengakibatkan sedikit pecah pada lampu sign bus enam.
Kerusakan parah terjadi pada bus empat yang disodok bus tiga. Bus empat pesok bagian penutup mesin, sedangkan bus tiga mengalami pecah pada kaca depan. Setelah terhenti beberapa saat dan diperiksa, seluruh jamaah dalam keadaan baik-baik saja. Usai dipastikan bisa melanjutkan, sambil menuggu pengganti bus empat dan tiga, rombongan kembali bertolak menuju Tambak dengan kecepatan rendah.
Sesaat setelah tiba di Tambak, bus pengganti rombongan empat dan tiga sudah menunggu. Secara kebetulan, kedua bus tersebut sudah tiba di Kecamatan Kroya untuk mengangkut jamaah Kloter 14 pada Jum’at malam. Dengan demikian langsung bisa menggantikan bus yang rusak, sedangkan pengganti dua bus di Kroya langsung didatangkan dari Yogyakarta. (on)