Sebanyak 2.007 santri madrasah diniyah takmiliyah Kabupaten Cilacap, Ahad (16/9) berikrar bersama anti narkoba di Pendopo Kabupaten Cilacap. Ikrar tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan wisuda bersama tingkat kabupaten.
Dalam ikrar tersebut, setidaknya terdapat lima poin. Yakni, menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah Kabupaten Cilacap. Kedua, mendukung dan menghargai segala bentuk upaya Pemerintah NKRI dalam memerangi dan menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba. Ketiga, mendukung dan mendorong pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Keempat, mendorong terwujudnya lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat yang bersih dari narkoba. Kelima, siap berperang melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Cilacap, Mahruri, mengatakan bahwa, apapun bentuknya yang namanya narkoba secara jelas diharamkan oleh agama. Sebagai pihak yang berkecimpung di bidang pendidikan keagamaan, dia berterima kasih kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap yang telah memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba.
“Tanpa adanya pengenalan terhadap bentuk maupun model narkoba, maka masyarakat awam tidak akan tahu, termasuk saya sendiri. Dengan disosialisasikan sejak dini, maka diharapkan setelah dewasa mereka akan semakin waspada. Terlebih narkoba ada yang berwujud permen yang digemari anak-anak. Sehingga dengan diajak bersama, maka diharapkan akan tumbuh generasi yang memiliki kesadaran tinggi akan bahaya narkoba, katanya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Cilacap, Parwito, mengatakan bahwa, dengan memiliki puluhan ribu santri, FKDT menjadi salah satu organisasi yang strategis untuk meningkatkan kampanye perang melawan narkoba. Usia anak-anak masih sangat lugu dan mudah terserang oleh narkoba. Karenanya, pihaknya merasa sangat penting untuk ikut andil dalam mengisi kegiatan wisuda bersama.
“Saat ini, para pengedar narkoba tidak hanya menyerang kaum remaja dan dewasa saja. Anak-anak juga menjadi salah satu sasarannya. Tekniknya adalah menggunakan berbagai model jajanan anak-anak seperti permen dan lainnya. Ini kan sangat berbahaya. Sehingga melalui sosialisasi sejak dini diharakan nantinya mereka akan menjadi benteng yang kokoh dalam mencegah peredaran narkoba,ungkapnya. (On)