Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, MTsN Kawungaten siap terapkan kelas bilingual atau dua bahasa. Yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bahkan ke depannya sangat mungkin ditambah dengan bahasa Arab.
Hal tersebut ditegaskan kepala MTsN Kawunganten Mohammad Wahyudin Prasetyo, Kamis (15/9) saat Bimbingan Teknis Penyusunan DUPAK Jabatan Fungsional Guru. Dijelasakan bahwa, untuk menyiapkan kelas bilingual, pihaknya secara langsung mengundang guru dari Kampung Inggris, Pare Jawa Timur.
“Inilah bapak ibu sekalian, salah satu program unggulan MTsN Kawunganten yang dapat kami jual. Kami sengaja mengundang tenaga pengajar dari Kampung Inggris. Mereka di sini kami kontrak selama tiga bulan. Dan ini merupakan kali kedua kami mengundang mereka. Hasilnya seperti yang baru saja bapak ibu semuanya saksikan bersama,”katanya.
Menurutnya, kelas bilingual akan dimulai dari kelas fullday school. Kelas tersebut merupakan kumpulan para siswa yang memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dari yang lain. Untuk menampung mereka, maka MTsN menyelenggarakan kelas khusus.
Pelatihan, bahasa Inggris dilaksanakan dengan teknik sesuai yang ada di Kampung Inggris. Selain para siswa, para guru juga dilatih berbahasa Inggris, terutama speaking. Hal ini melihat para guru lebih dominan berbicara dari pada menulis, sehingga kemampuan bicaranya terlebih dahulu digembleng.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib yang juga menyaksikan langsung pertunjukkan dari para siswa sangat mengapresiasinya. Pihaknya merasa bahwa program tersebut bisa menjadikan madrasah terus lebih baik. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa terpenting di dunia, karenanya sudah seyogyanya dikuasai.
“Mempelajari bahasa apapun, jika landasannya diambil dari Al-Qur’an, maka insyaallah mendapat ridla Allah Swt. Proses belajar bahasa dari belum bisa hingga menguasai, jika bertolak dari al-Qur’an akan timbul syukur dan mengakui kebesaran Allah Swt. Mempelajari satu bahasa saja sangat sulit. Padahal ada berapa ratus bahasa, atau bahkan ribuan bahasa di dunia ini. Itu semua Allah yang menjadikannya, dan Allah Maha Mengetahui segala bahasa mahluknya,”ucapnya.
Selalu berangkat dari Al-Qur’an sebagai dasar kegiatan pembelajaran inilah yang menjadi pembeda antara madrasah dan sekolah. Di madrasah apapun kegiatan pembelajarannya, para siswa akan diberitahu alasan atau dalilnya. Sehingga seluruh rangkaian kegiatan pendidikan bernuansa Islami.(on)