Munculnya pendidikan madrasah yang dirintis oleh masyarakat adalah sebagai wujud karakter asli bangsa Indonesia yang agamis. Tujuannya tidak lain adalah mencetak generasi yang berakhlak mulia.
Salah satu langkah nyata yang dilaksanakan di MTsN 5 Cilacap adalah melalui sosialiasi tertib berlalulintas. Kegiatan tersebut merupakan hal yang sangat penting, mengingat akan pentingnya keselamatan dan keamanan semua pihak.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala MTsN 5 Cilacap melalui Waka Kesiswaan Nursiti, Selasa (28/11) saat kegiatan sosialisasi.
“Saya selama ini merasa risih, dimana-mana masyarakat mengklaim kalau anak-anak sekolah sering ugal-ugalan di jalan. Tentunya hal ini sangat ironi dengan sekolah atau madrasah yang notabenenya adalah tempat pendidikan. Untuk itu, kami memiliki program kegiatan yang bertujuan untuk ketertiban berlalulintas. Tujuannya tidak lain adalah untuk keselamatan dan keamanan masyarakat,”katanya.
Tidak menampik fakta, bahwa ada sebagian dari para siswanya yang berangkat ke madrasah dengan naik sepeda motor. Padahal secara Undang-undang Lalulintas, sebelum usia 17 tahun belum diperbolehkan mengendari sepeda motor.
Diterangkan bahwa, modus yang dilakukan para siswa adalah dengan memarkir kendaraannya di luar madrasah. Selain mengganggu ketertiban, parkir sembarangan juga sangat rawan tindak pencurian.
Bagi mereka yang masih tetap membandel, pihak madrasah merazia kendaraan mereka yang diparkir di pekarangan warga. Pada kegiatan tersebut petugas mendapati 17 sepeda motor. Melalui bukti kendaraan, maka para siswa tersebut nantinya akan diberikan pembinaan lebih lanjut dengan memanggil orang tua masing-masing.
Melalui kerja sama antara orang tua siswa dan guru diharapkan akan terjadi harmonisasi pendidikan. Dimana, orang tua tidak hanya mempercayakan guru setelah keluar dari rumah. Namun pemantauan anak juga perlu dilakukan sehingga bisa dihindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kerja sama dan proaktif guru dengan orang tua siswa menjadi penting dalam pembentukan karakter siswa. (Ns)