“Perubahan PT ASKES menjadi BPJS harus bisa memberikan layanan yang maksimal. Saya berharap melalui kegiatan sosialisasi akan bisa menjawab semua persolan yang dihadapi aparatur. Dengan demikian, peningkatan layanan BPJS bisa berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan aparatur,” tegas Kasubbag TU Jasmin pada pembukaan sosialisasi BPJS di Gedung Golkar Jl. Perwira Cilacap.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan oleh Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Purwokerto bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten. Acara berlangsung pada Selasa (30/6) diikuti 150 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kankemenag Cilacap.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kesehatan merupakan modal pertama dan utama bagi semua aparatur untuk bekerja dengan baik. Siapapun aparaturnya, tanpa kesehatan dia tidak bisa melakukan apa-apa. Untuk itu jaminan layanan kesehatan bagi aparatur dan keluarganya melalui BPJS diharapkan bisa maksimal agar bisa memberikan layanan publik yang prima.
Problem Layanan
Staff Pemasaran Kantor Cabang BPJS Purwokerto, Nungki Akusdya Fibrianingtyas, secara mendetail memberikan penjelasan pola layanan di rumah sakit. Untuk saat ini, BPJS telah mengembangkan sayapnya dengan menambah kerja sama dengan banyak rumah sakit swasta. Hal tersebut sebagai solusi untuk mengatasi keluhan anggotanya jika tidak bisa dirujuk ke rumah sakit pemerintah karena sudah penuh. Jaminan sepenuhnya bagi anggota BPJS yang berobat di rumah sakit swasta dikatakan sebagai salah satu bukti kualitas layanan BPJS.
Menanggapi pertanyaan peserta terkait keterbatasan obat yang ditanggaung oleh BPJS, Nungki secara tegas menjawab,”Tolong segera laporkan jika masih ada rumah sakit atau yang mengklaim masih ada obat yang di luar BPJS. Kami akan segera tindak lanjuti laporan tersebut untuk kemudian mengambil langkah tegas agar masyarakat tidak dirugikan.” (on)