Dalam rangka menyerap aspirasi di lapangan, Balai Diklat Keagamaan Semarang menggelar Focus Group Discussion (FGD). Agus Mujiono, Widya Iswara Baldik Keagamaan Semarang mengatakan, bahwa hal tersebut sebagai langkah bijak Baldik dalam meminimalisir ketimpangan antara progran Diklat dengan kebutuhan riil. Tujuannya yakni menuju Diklat yang aktif dan bersih melayani serta aspiratif.
Sebagaimana di Kabupaten Cilacap, Jumat (22/1) sebanyak 25 peserta bertindak sebagai responden. Panitia membagikan questioner kepada responden yang merepresentasikan semua jabatan dan ketenagaan di Satker.
Tiap responden disodori 15 pertanyaan yang berisi kebutuhan dan yang belum dibutuhkan. Sehingga satu responden harus menjawab sebanyak 30 pertanyaan.
Sementara itu, Kakankemenag Kabupaten Cilacap, Mughni Labib dalam sambutannya menegaskan bahwa pihaknya merasa senang bisa langsung berdiskusi dengan pemangku kepentingan. Harapannya data kebutuhan Diklat di Kabupaten Cilacap bisa dilaksankan pada tahun 2017. Karena memang pendataan kebutuhan tahun berjalan adalah untuk tahun selanjutnya. (on)
𝗗𝗶𝘀𝗱𝘂𝗸𝗰𝗮𝗽𝗶𝗹 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗚𝗮𝗻𝗱𝗲𝗻𝗴 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗔𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗞𝗮𝗯𝘂𝗽𝗮𝘁𝗲𝗻 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝘂𝘀𝘂𝗻 𝗗𝗿𝗮𝗳𝘁 𝗣𝗲𝗿𝗷𝗮𝗻𝗷𝗶𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗦𝗮𝗺𝗮
Cilacap, Humas-- Hari ini, Rabu (27/09/2023) dilakukan penyusunan draft naskah kerja sama antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Cilacap...
Selanjutnya