Bertempat di Hotel Dafam , Sabtu, 18 Desember 2021.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh unit Direktorat Pelaksanaan Diklat, Deputi Bidang Penyelenggaraan Diklat BPIP RI. Rapat di buka secara resmi oleh Direktur Pelaksanaan Diklat PIP Drs.H. Sahlan Masduki, MSi. Dalam sambutan Pembukaan Sahlan menegaskan bahwa Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018, Tentang Pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, bahwa Tugas BPIP sebagai badan yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI, sangatlah berat tugasnya. Namun demikian juga sangat strategis di dalam mengemban Tugas fungsinya yaitu Mengkoordinasikan mengendalikan arah kebijakan PIP yang di selenggarakan oleh Lembaga Tinggi Negara, Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah dari seluruh Indonesia, yang saat ini memiliki panduduk kurang lebih 272.02 juta jiwa.
Demikian juga sasaran/ segmentasi PIP harus dilakukakan kepada berbagai unsur masyarakat, mulai ASN, TNI, Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, melenial dan Kelompok lainnya hingga Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di daerah perbatasan, wilayah 3 T dan bahkan WNI Diarpora yang berada di luar negeri. Sungguh sangat berat dan tentu BPIP tidak dapat melaksanakan sendiri. PIP harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan Kementerian, lembaga dan seluruh warga negaraIndonesia itu sendiri.
Cilacap di pilih menjadi tempat koordinasi PIP oleh BPIP ini karena Cilacap merupakan daerah strategis. Cilacap memiliki berbagai Sumberdaya, mulai Pertamina, Pemintalan, industri semen, memiliki Pulau Nusakambangan dengan kumpulan masyarakat nelayan yg cukup besar. Segmentasi masyarakat ini harus jadi perhatian oleh BPIP RI.
Lebih lanjut Sahlan, yang kelahiran asli Cikacap menegaskan. Bahwa semua segmentasi masyakat yang multi etnik, multi agama, multi budaya ini semuanya tanpa kecuali harus mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, secara terus menerus di desiminasikan sampai Pancasila menjadi perilaku dan budaya seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih saat ini tantangan idiologi lain yang digerakkan melaui dunia digital akibat informasi Teknologi semakin mendominasi kehidupan masyarakat modern saat ini.
Senada dengan Direktur Pelaksanaan Diklat BPIP RI, Kepala Kankemenag Cilacap KH. H. Imam Tobroni, SAg, MM sebagai narasumber mengungkapkan bahwa Cilacap perkembangan terakhir saat ini telah berkembang menjadi kota industri, dengan keragaman budaya, etnis dan bahkan Agama memiliki tantangan tersendiri terhadap penguatan idiologi Pancasila, dimana potensial bagi munculnya pemahaman yang kurang tepat tentang Pancasila , atau juga kemungkinan masuknya Idiologi dan pemahaman lain termasuk radikalisme karena globalisasi informasi , sedangkan disisi lain tugas dan pokok fungsi Kementerian Agama Kabupaten sangatlah luas , ada tugas pendidikan, pendikan agama , pondok pesantren, penyuluhan agama, adalah sangat memungkinkan untuk di dikolaborasikan dengan program pembinaan Idiologi Pancasila melalui program BPIP.
Demikian juga narasumber lain Hj. Siti Nur Hidayati. MPd dan Hj. Anisatul Umniyah. MPd yang mewakili sebagai Pengurus Pokjawas para guru PAI menyambut baik atas Rakor PIP yang di laksanakan oleh BPIP RI. karena masih banyak guru-guru dan pengawas di lingkungan Kementerian Agama Cilacap, Banyumas yang masih harus mendalami, mengamalkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, karena peran pengawas dan guru PAI cukup stategis dalam mengamalkan Pancasila bagi siswa mulai dari TK, SD, SMP, SMA bahkan sampai Perguruan Tinggi.
Dalam sesi dialog yang di pandu oleh Dr. Mahnan Marbawi MA, selaku Kasubdit Pendidkan Formal dan non formal BPIP, baik Direktur, Kepala Kemenag Cilacap dan Narasumber lain juga peserta yang hadir dari Jakarta maupun lingkungan Kemenag berharap dan bersepakat agar kedepan PIP dapat di laksanakan dalam forum yang lebih luas jangkauan kepesertaannya dan lebih banyak melibatkan berbagai unsur segmentasi masyarakat yang ada di Kab Cilacap dan Exs Karesidenan Banyumas.