Sebanyak 303 Guru madrasah dari jenjang raudlatul athfal hingga madrasah aliyah, Kamis (23/11) menerima SK Inpassing di Aula Kantor Jl. Perwira 14 A.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Makmur Khaeruddin mengatakan bahwa sebenarnya terdapat 304 SK Inpassing. Namun karena terdapat seorang guru yang sudah meninggal, sehingga yang diterimakan 303.
Sebelum diterimakan, Kasi Penma mengimbau agar setelah diterima, SK Inpassing harus disyukuri. Yakni dengan cara meningkatkan kualitas atau kompetensi masing-masing.
“Yang harus bapak ibu guru ingat setelah menerima SK Inpassing ini adalah mengungkapkan rasa syukur. Jangan sampai keliru tafsir. Biasanya ungkapan syukur adalah dengan makan-makan besar. Sebagai pendidik yang profesional, terlebih di madrasah, panjenengan harus bisa berfikir yang luas. Sehingga ungkapan syukur pun juga sangat luas. Tidak hanya sebatas ritual atau upacara belaka. Tetapi membuktikan dalam setiap tindakan yang mengarah kepada peningkatan kualitas diri,” Katanya.
Diimbau lebih lanjut bahwa nantinya setelah menerima tunjangan profesi sesuai Inpassing, para guru madrasah agar bijaksana dan proporsional dalam membelanjakannya. Ia mengharuskan guru Inpassing menyisihkan anggaran untuk kegiatan peningkatan kualitas. Hal ini disebabkan dunia pendidikan selalu berubah seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terkait hak dan kewajiban ditegaskan agar guru madrasah yang sudah Inpassing tidak menyia-nyiakan kepercayaan pemerintah. Diterimakannya SK Inpassing merupakan bukti konkrit komitmen Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah.
Untuk itulah, guru madrasah inpassing harus memiliki integritas yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Selain profesional, harapan selanjutnya adalah memiliki daya inovasi yang lebih baik. Sehingga kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun fisik. Endingnya bisa menjadi contoh atau teladan keberhasilan pendidikan di Indonesia.(On)