Untuk menghasilkan kualitas qori maupun qoriah yang handal dibutuhkan pelatihan yang terencana, terpogram dengan baik dan dievaluasi secara sungguh-sungguh. Hal ini merupakan sarana penting yang harus dilakukan pemerintah daerah. Tanpa itu semua, maka potensi yang dimiliki daerah tidak akan pernah tergali dan tersalurkan.
Dengan status sama-sama pemerintah daerah, terdapat banyak kesenjangan di mana daerah yang banyak penduduk muslimnya bisa kalah jauh dengan yang minim. Perbedaan terjadi karena tiap daerah ada yang betul-betul memperhatikan qori dan qoriahnya sedangkan yang lain biasa saja.
Sehingga tidak heran jika dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) baik pelajar maupun dewasa hanya didominasi oleh daerah tertentu. Kondisi ini tentunya harus mendapat perhatian bersama agar kedepan terjadi pemerataan kualitas.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun saat pembukaan Pelatihan Qori Qoriah, Senin (22/5) di Hotel 3 Intan Cilacap.
Dikatakan lebih lanjut bahwa qori maupun qoriah juga tidak bisa hanya mengandalkan kegiatan pelatihan resmi yang diadakan pemerintah maupun organisasi. Namun yang jauh lebih berpengaruh terhadap prestasi adalah latihan mandiri. Tekun berlatih dan sungguh-sungguh serta rutin bisa menjadikan qori maupun qoriah yang kompetitif.
Untuk kalangan pelajar, dukungan orang tua juga sangat diperlukan. Masa anak-anak sangat membutuhkan bimbingan dan motivasi serta arahan orang tua, baik di rumah, sekolah maupun madrasah. Karenanya orang tua termasuk kyai dan guru seyogyannya senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan arahan semaksimal mungkin.
Adapun kegiatan pelatihan qori dan qoriah pada Kemenag kali ini diikuti 42 peserta. Mereka terdiri atas para pelajar dan dewasa. Dari pelatihan tersebut diharapkan terdapat evaluasi dan perbaikan menuju kualitas yang diharapkan.(On)