Tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 24 madrasah tsanawiyah negeri dan swasta akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah tersebut naik drastis dari sebelumnya yang baru mencapai angka tujuh dari total 70 lembaga.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Makmur Khaeruddin mengatakan bahwa, selama satu tahun berjalan pihaknya terus memberikan dorongan dan bimbingan. Berbagai cara dan teknis tertentu disampaikan untuk dapat disimulasikan. Tujuannya tidak lain adalah membangkitkan semangat para pengelola madrasah sekaligus memberikan wawasan yang lebih luas.
“Untuk madrasah yang berstatus negeri tidak ada masalah sama sekali dalam mengikuti UNBK. Sedangkan bagi madrasah swasta memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan uborampenya (perlengkapan). Rata-rata mereka terkendala masalah biaya pengadaan terutama perangkat komputer. Kendala lain yang juga menghambat adalah lokasi yang terpencil dimana jaringan internet belum menjangkau. Kalaupun ada dari operator seluler, sinyalnya sangat lemah,”Katanya.
Kebijakan pemerintah pusat terkait UNBK menurutnya perlu diimbangi dengan penyediaan jaringan komunikasi terutama internet. Sehingga para pengelola madrasah tidak harus memutar otak dan memeras keringat hanya untuk mendapatkan sambungan internet. Untuk itu dia berharap pemerintah bisa bekerja sama lintas kementerian sehingga program UNBK bisa terlaksana secara maksimal.(On)