Perolehan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cilacap pada triwulan pertama 2016 tercatat 255 juta. Hal ini berarti satu setengah kali atau 150% lebih banyak jika dibandingkan pada triwulan pertama tahun lalu yang hanya mencapai 100 juta.
Angka tersebut diketahui saat Rapat Koordinasi Pengurus Baznas Kabupaten Cilacap pada Jum’at (13/5) di Gedung Baznas Jl Masjid no 27. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Baznas Kabupaten Cilacap Sutarjo yang juga selaku Sekretaris Daerah. Dikatakan bahwa setelah kepengurusan yang baru dilantik oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, pihaknya langsung mengambil langkah-langkah strategis. Di antaranya dengan menggiatkan sosialisasi zakat di instansi-instansi pemerintah, lembaga masyarakat, BUMN maupun BUMD.
Menurutnya, kesadaran berzakat bagi masyarakat di Kabupaten Cilacap masih harus terus di tingkatkan. Berdasarkan hitungan prakiraan, potensi zakat di Kabupaten Cilacap cukup tinggi, yakni sekitar 12 milyar. Sementara perolehan zakat khususnya di Baznas tahun 2015 lalu, baru sekitar satu milyar.
Atas raihan tersebut, pihaknya bersyukur karena ternyata usahanya bisa menuai hasil walupun masih jauh dari yang diharapkan. Kenaikan pendapatan secara drastis ini sekaligus mengindikasikan giatnya kepengurusan yang baru. Perbaikan managemen Baznas terus dilakukan termasuk tertib administrasi sebagai modal pokok laporan pertanggungjawaban.
Dikatakan pula bahwa Baznas sebagai lembaga resmi pemerintah harus bisa menjadi leading sector penggerak zakat. Sebagai koordinator, Baznas harus memiliki data dan informasi terkait perkembangan zakat di Kabupaten Cilacap. Untuk itu seluruh lembaga dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) agar melaporkan kegiatannya kepada Baznas sebagai data zakat di Kabupaten Cilacap. (on)