Alun-alun Kabupaten Cilacap hingga Jl Sudirman, Kamis (24/9) dipadati masyarakat sekitar untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakilnya, Ahmad Edi Susanto, Bupati Cilacap mengajak warganya untuk meneladani nilai sosial dalam berkurban. Dengan semangat berbagi terhadap sesama akan meningkatkan persaudaraan dan kerukunan umat yang kuat. Benturan sosial akibat kerenggangan hubungan bisa diminimalisir sehingga penyakit sosial bisa dihilangkan.
Kepada jamaah haji korban robohnya crane, Bupati mengungkapkan bela sungkawa sekaligus mendoakan agar mereka mendapat khusnul khotimah. Bagi yang masih dirawat agar diberikan ketabahan dan kekuatan lahir batin untuk mendapat haji mabrur. Dan untuk seluruh jamaah haji didoakan supaya mendapat kesehatan dan kekuatan dalam menjalani prosesi ibadah secara khusuk dan lancar. Seluruh jemaah haji bisa kembali ke tanah air dengan menyandang predikat haji mabarur dengan selamat.
Sementara itu, KH Mukhlisuddin Affandi selaku khotib mengajak para jamaah untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim. Kisah nyata yang menggambarkan ketaatan anak kepada orang tua yang begitu mulia, sangat penting peranannya bagi bangsa. Di era dimana moralitas bangsa yang terdegradasi, sudah semestinya umat Islam bisa meneladani semangat pengorbanan tersebut. Bangsa Indonesia akan menjadi kuat jika masyarakatnya bisa menjaga akhlaknya. Dan sebaliknya, suatu bangsa akan hancur manakala moralitas bangsanya rusak.
Hewan Kurban
Jumlah hewan kurban tahun ini terdapat enam ekor sapi dan tujuh kambing. Keenam ekor sapi masing-masing berasal dari Bupati Cilacap H Tatto Suwarto Pamuji, PLTU Cilacap, PT. Pertamina Persero, PT. Holcim Tbk, dr Devi dan Subhan Wahyudi. Sedangkan kurban kambing masing-masing dua ekor oleh Darma Wanita Persatuan Kabupaten dan Sarwoko. Tiga kambing sisanya oleh Yudi Suparno, Hendrawan dan Binamarga.
Secara simbolis, Wakil Bupati Cilacap meresmikan kegiatan penyembelihan hewan kurban dengan menyerahkan tali dadung dan kapak kepada ketua panitia kurban Moeh Tongat. Untuk menjamin kebersihan lingkungan dan kesehatan daging kurban, panitia bekerja sama dengan Dispertanak, Binamarga dan DCKTR.
Permintaan daging kurban dari pengurus, musholla, masjid, TPQ maupun pondok pesantren se Kabupaten Cilacap mencapai 46 dengan permohonan 7 hingga 400 bungkus. Adapun banyaknya daging kurban sapi yang tersedia yakni 650 bungkus daging sapi, 500 bungkus tulang, dan 230 bungkus berupa kulit dan organ dalam. Sedangkan daging kambing tersedia 80 bungkus, tulang 30 dan 50 berupa kulit dan organ dalam. Berat tiap bungkusnya baik daging sapi maupun kambing adalah ½ Kg. Mengingat angka kecukupan daging sangat rendah, maka panitia membuat kebijakan sedemikian rupa sehingga seluruh permintaan terpenuhi walaupun tidak sesuai yang diharapkan. (on)