Untuk memastikan bahwa data yang diinput melalui aplikasi sesuai dengan keadaan sesungguhnya diperlukan pemeriksaan. Data Education Management Information System (EMIS) merupakan basis data program kegiatan pendidikan. Karenanya data EMIS harus dipastikan kredibilitasnya.
Kegiatan monitoring dilaksanakan pada 8-11 November 2016. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib terjun langsung ke lapangan. Hal ini merupakan konsekuensi logis atas kebijakan yang diambilnya. Menurutnya, pejabat memang harus sering terjun langsung ke lapangan untuk melihat keadaan yang sesungguhnya.Tujuannya agar setiap kebijakan yang diambil sesuai data riil di lapangan.
Monitoring data EMIS rutin dilakakukan Kemenag sebagai antisipasi terjadinya mismatch atau kekeliruan. Sesuai pengalaman dari monitoring sebelumnya, ternyata masih banyak dijumpai perubahan data yang seharusnya sudah dilaporkan ternyata belum. Update data secara umum masih belum menjadi perhatian khusus oleh pengelola madrasah. Sehingga Kemenag perlu mengadakan teknik jemput bola ke tiap madrasah.
“Pejabat memang sudah seyogyanya sering turun ke masyarakat sekaligus menjemput bola. Alhamdulilah sejak saya bertugas di Kankemenag Cilacap, daerah terpencil di pucuk gunung seperti Cilumping hingga Kampunglaut semuanya sudah saya datangi. Bahkan ada salah seorang kepala madrasah yang berkomentar bahwa dari dahulu hingga sekarang baru ada Kepala Kemenag mau berkunjung ke daerahnya,”ungkapnya.
Jika pejabat hanya kukuh melaksanakan administrasi di Kantor maka akan mengurangi hubungan harmonis dengan masyarakat sebagai majikan. Oleh sebab itu perlu mendatangi mereka sambil silaturahmi sekaligus mendengar langsung aspirasi masyarakat. Dari sini kemudian dipastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan harapan semua. Endingnya program-program yang dirancang akan tepat sasaran.(on)