Salah satu ajang pendidikan berdemokrasi di madrasah adalah pemilihan ketua dan wakil ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM). Pada kegiatan ini, para siswa bisa praktek langsung sebagai pelaku. Mereka mengorganisir dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Kepala MTsN Kawunganten, Mohammad Wahyudin Prasetyo mengatakan, bahwa pihaknya secara rutin melaksanakan kegiatan tersebut tiap tahunnya. Menurutnya, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIM merupakan sarana paling efektif untuk melatih siswa berdemokrasi.
“Memang sedikit aneh ketika mengucapkan OSIM karena biasanya OSIS. Madrasah memang diciptakan berbeda dengan sekolah. Jadi jika singkatannya pun berbeda ya sudah seharusnya. Bagi siswa, menjadi ketua OSIM adalah sebuah kehormatan. Untuk itulah kami sengaja menggelar pemilihan sebaik mungkin. Kami sebagai orang yang dituakan hanya memberikan fasilitas dan dukungan sepenuhnya. Terus terang kami sangat bangga melihat para siswa bisa belajar mempraktekan demokrasi dengan baik,”tegasnya.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa, dalam menyiapkan kegiatan, para siswa dengan dipandu oleh guru pembimbing menyusun panitia. Kemudian, panitia tersebut bertugas merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan hingga mengevaluasi kegiatan.
Guru pembimbing bersifat sebagai fasilitator agar kegiatan bisa berjalan sesuai dinamika. Kegiatan yang digelar betul-betul diseting sesuai pemilihan yang sesungguhnya. Para kandidat yang muncul merupakan peserta latihan dasar kepemimpinan yang sudah digelar beberapa waktu lalu. Mereka merupakan peserta pasangan terbaik pertama hingga ketiga.
Dari sistem tersebut diharapkan ketua dan wakil ketua OSIM terpilih betul-betul sesuai dengan aspirasi para siswa. Endingnya, kegiatan organisasi bisa berjalan dan berfungsi sesuai harapan.(on)