Gerakan radikalisme dan tindakan terorisme yang mengatasnamakan Islam akhir-akhir ini makin memprihatinkan. Tentunya hal ini harus ditanggapi serius oleh seluruh elemen bangsa. Salah satu hal yang tidak bisa dikesampingkan dalah pentingnya pemahaman agama secara menyeluruh.
Melihat keadaan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, telah melakukan langkah-langkah konkrit. Salah satunya adalah dengan menggunakan momentum ‘Idul Fitri 1438 H di Masjid Agung Darussalam Cilacap. Menurutnya di saat umat Islam merayakan hari kemenangan, mereka akan dengan mudah menerima pesan yang menyejukkan hati.
Untuk itu, pada kesempatan khutbah ‘Idul Fitri, Kakankemenag secara tegas menjelaskan bahwa, makna yang tidak boleh dilupakan adalah fitrah manusia itu sendiri. Yakni, Allah Swt menciptakan manusia sesuai kodratnya berbeda satu sama lain.
Perbedaan tersebut tidak hanya pada jenis kelaminnya saja, melainkan, suku, bangsa, bahasa, agama, adat, selera, hingga pangkat atau jabatan. Banyak sedikitnya harta yang dimiliki seseorang adalah sudah sesuai aturan Allah. Sehingga rasa iri dan dengki hendaknya tidak mengotori jiwa umat Islam yang dalam keadaan suci.
“Jangan sampai hanya karena perbedaan membuat kita bercerai berai hingga satu sama lain saling bermusuhan. Allah Swt membuat manusia berbeda-beda adalah untuk saling melengkapi satu sama lain. Bukan untuk saling menyalahkan, menghina, menghujat bahkan bermusuhan dan berkelahi. Al Qur’an sudah menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa,”ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut dalam khutbahnya, bahwa bagi siapa saja yang bisa memanfaatkan perbedaan untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing dan berbagi kelebihan, maka perbedaan tersebut akan menjadi rahmat. Melalui perbedaan, manusia diharapkan bisa berfikir dan belajar untuk memenuhi kebutuhannya.
Saling menghormati dan kerja sama dalam bingkai persaudaraan yang kuat merupakan syarat mutlak menuju kokohnya persatuan dan kesatuan. Hendaknya, semboyan Bhineka Tunggal Ika betul-betul dipahami dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal penting yang tidak boleh dikesampingkan adalah lahirnya negara Indonesia karena adanya perbedaan.
Terdapat tiga hal penting yang menurutnya harus dilaksanakan menuju kokohnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Yakni, pembangunan fisik dan mental yang adil dan merata. Kemudian pendidikan yang mengutamakan karakter, diikuti keterampilan dan kecerdasan. Dan yang ketiga adalah penegakan hukum yang tanpa pandang bulu.(On)