Sebanyak enam belas jemaah calon haji Kabupaten Cilacap hingga Senin (24/8) belum terima visa. Hal tersebut ditegaskan Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jasmin.
Di awal pemberangkatan, Jumat (21/8) terdapat 64 calhaj yang belum menerima visa termasuk mantan Kabag Kesra Suranto. Pada hari itu juga, turun 29 dan tersisa 35 orang. Sabtu (22/8) dari 35 turun 4, tersisa 31 dan pada Minggu (23/8) turun 8 lagi hingga tinggal 23 orang tersisa di hari Senin pagi (24/8) dan Senin siang (24/8) turun 7 dan tersisa 16.
Jasmin menegaskan bahwa kendala pemvisaan baru terjadi pada musim haji tahun ini. Kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan sistem layanan, yakni dari manual ke elektronik. Belum sempurnanya sistem elektronik sebagai ganti layanan manual tersebut diduga kuat sebagai penyebab utama. Akibatnya, terlambatnya pemberian visa haji tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi meliputi seluruh dunia. Seluruh negara yang mendapat jatah Kloter awal mengalami kendala yang sama.
Bersabar
Kepada jamaah calon haji yang belum mendapatkan visa, Jasmin mengimbau agar bersabar. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama bekerja sekeras mungkin untuk bisa segera mendapatkan visa. Dan calhaj agar jangan khawatir tidak berangkat berhaji. Bagi yang tertunda berangkat pada Kloternya, akan diikutkan pada Kloter-Kloter berikutnya setelah mendapatkan visa. Di akhir pemberangkatan akan ada kloter sapu jagat, yakni Kloter yang akan mengangkut seluruh calhaj tersisa. Total jemaah calhaj asal Kabupaten Cilacap yang belum berangkat 40 orang. jumlah tersebut lantaran masing-masing mahrom (pendamping) tidak mau berangkat terlebih dahulu dan bersikukuh untuk tetap bersama dalam suka maupun duka. (on)