“Dalam mencapai tujuannya, Islamic State for Iraq and Syria (ISI) menyalah gunakan dalil-dalil agama berupa hadis Nabi dan ayat-ayat Al-Qur’an”, tagas Ketua FKUB Kab. Cilacap Mohammad Taufick Hidayatulloh, pada acara Tatap Muka Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan Tokoh Lintas Agama, Selasa (5/5) di Aula Pratama Polres Cilacap.
Lebih lanjut Ketua FKUB menjelaskan, bahwa sesuai tafsir Ibnu Katsir, bendera hitam yang dimaksud Is, bukanlah bendera mereka, karena tidak mengiringi al-Mahdi. Mendasari Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 144, 145, dan 147, maka orang yang tidak mengunakan hukum Islam adalah orang kafir, dzalim dan fasiq. Secara mutlaq, dan harus diperangi, bahkan siapa saja yang tidak mau berbai’at terhadap khalifah juga dihukumi kafir dan fasik, sehinga darah, harta dan kehormatan mereka halal. “Pemahaman salah inilah yang melatar-belakangi berbagai aksi brutal mereka dalam menghabisi lawannya, maka kelompok Isis ini juga dijuluki sebagai kelompok takfiri”, tegasnya.
Tingkatkan Komunikasi
Dengan meningkatkan komunikasi, maka akan meningkatkan kerukunan umat beragama yang lebih berkualitas, sebagai sarana yang tepat menangkal merebaknya gerakan Islamic State for Iraq and Syria (ISIS). Hal tersebut ditegaskan Kapolres Cilacap melalui wakilnya Hari Ardianto, saat memberikan sambutan.
Pihaknya meyesalkan adanya gerakan radikalisme Isis yang masuk ke Indonesia. Polri merespon cepat segala upaya untuk meningkatkan kualitas kerukunan hidup beragama, dan sangat. Polri juga sangat membutuhkan peran serta dan kerja sama para ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas agama untuk mensinergikan program guna melaksanakan langkah yang tepat mengatasi radikalisme.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Mughni Labib, dalam sambutannya mengajak, agar duduk bersama, menanamkan sikap untuk dapat menerima perbedaan, menghormati perbedaan, memberi peluang kepada orang lain untuk mengekspresikan kehidupan beragama tanpa mengganggu yang lain dan menanamkan sikap kerja sama dan saling peduli. Dengan langkah tersebut diharapkan akan terwujud bangsa yang berakhlaq baik dan berkepribadian tangguh menjadi contoh yang baik, berpikir sehat, rasional, berilmu dan mengamalkan ilmunya, rukun dan bekerja sama menuju hari esok yang lebih baik.(on)