Olahraga sebagai salah satu media dalam kegiatan silaturahmi sangat penting untuk mengedukasi masyarakat agar bisa moderat dalam beragama. Pemahaman masyarakat secara umum terhadap agama baru sebatas syariat atau ritualitas. Hal ini mengakibatkan kurangnya nilai agama yang tertanam dalam diri pribadi sehinga memunculkan suara-suara sumbang.
Suara sumbang yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan disebarkan menjadi sebuah berita yang namanya hoaks. Akibat dari hoaks ini sekarang sangat memprihatinkan. Kurangnya nilai agama seseorang akan sangat mudah terkena virus hoaks yang dapat menghasilkan kekerasan atau sikap radikal. Karenanya menjadi pribadi yang moderat dalam beragama menjadi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut disampaikan wakil rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Sulhan Cakim, saat memberikan sambutan pada upacara pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) IAIN – Kankemenag se Banyumas Raya, Sabtu (28/9) di Lapangan Voli halaman belakang IAIN Purwokerto.
Lebih lanjut dikatakan bahwa, secara sepintas ketika berbicara masalah olahraga, maka tidak ada kaitannya dengan agama. Olahraga sebagai salah satu teknis kegiatan silaturahmi yang merupakan bagian dari ibadah. Melalui olahraga manusia berkumpul dan bertemu saling berhadapan pada sebuah even. Nilai kejujuran, sportifitas, saling menghormati dan menguatkan ikatan persaudaraan menjadikan olahraga sebagai salah satu kegiatan penting dalam peribadatan.
Sejauh mana kualitas agama seseorang akan tercermin saat dia berolahraga. Unsur ketenangan dalam mengendalikan nafsu atau emosi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berolahraga. Mengendalikan emosi masuk ranah tujuan puasa. Oleh karenanya pihaknya sangat senang bisa menjadi tuan rumah Porseni Kemenag se Banyumas Raya. Dia berharap, Porseni Kemenag dapat mengantarkan aparatur negara menjadi figur terbaik dalam kehidupan beragama bagi keluarga dan masyarakat. (On)