Sebanyak 100 peserta terdiri atas Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom) beserta TPHI dan TKHI, Kamis (28/7) mengikuti pemantapan di Aula BKM Darussalam Cilacap.
Kakankemenag Cilacap melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Khumsiatiningsih mengatakan bahwa Karu dan Karom merupakan ujung tombak lalayan ibadah haji. Hal ini mengingat Karu dan Karomlah yang langsung berhubungan dengan para jamaah haji.
“Tugas Karu dan Karom tidaklah mudah karena berhubungan dengan mengatur orang lain. Karenanya saya berharap agar Karu dan Karom berjiwa besar didasari rasa ikhlas dalam beribadah. Insyaallah dengan keikhlasan kemabruran dalam berhaji sangat besar peluangnya,”katanya.
Sedangkan tujuan pembekalan adalah untuk menyiapkan Karu dan Karom sebagai petugas haji yang profesional. Mengingat saking pentingnya peran Karu dan Karom, mereka dirangkul bersama dengan penuh kekeluargaan dalam menyiapkan perjalanan ibadah haji.
Karu dan Karom dibekali ilmu terkait pengorganisasian jemaah. Hal ini mengingat peran Karu dan Karom sangat berhubungan dengan pengaturan jemaah calon haji mulai berangkat, di tanah suci hingga kembali lagi ke tanah air. Melalui pemantapan, Karu dan Karom bisa saling mengenal untuk menciptakan koordinasi yang kuat menuju kenyamanan ibadah sehingga bisa mabrur.
Materi yang terpenting yakni problematika prosesi ibadah haji dan penyelesaiannya. Masalah yang sering timbul adalah adanya jemaah haji yang tersesat. Biasanya, disampaing masih belum mengenal situasi di tanah suci, mereka karena tidak bisa berkomunikasi karena sudah berusia lanjut. Adapula yang tersesat karena terpisah dari rombongannya akibat asik melihat pemandangan dan barang dagangan yang dijajakan di sekitar Masjidil Haram. Kasus lain yang sering terjadi diantaranya, kehilangan kartu identitas, uang ataupun barang karena ditipu oleh oknum yang menyamar menjadi petugas.
Melalui pengalaman para ahli inilah, Karu dan Karom dibekali ilmu penyelesaian masalah menuju tercapainya predikat haji mabrur. Dikatakan Kakankemena, Mughni Labib, bahwa salah satu keutamaan menjadi Karu dan Karom adalah akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Untuk Karu yang mengorganisir 10 anggotanya, maka akan mendapat pahala haji sepuluh kali lipat. Namun, pahala ini bisa diperoleh dengan catatan bahwa dia melakukannya dengan ikhlas.
Keberangkatan
Jumlah Jemaah calon haji Kabupaten Cilacap tahun ini sebanyak 814 dan terbagi ke dalam tiga kloter, yakni Kloter 13, 14 dan 53. Kloter yang beranggotakan murni jemaah Kabupaten Cilacap adalah 13 dan 14. Sedangkan kloter 53 merupakan kloter gabungan dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara.
Kloter 13 terbagi menjadi 8 rombongan, berangkat dari Cilacap menuju Asrama Haji Donohudan pada (13/8) pukul 00.00 dan harus masuk asrama pada pukul 08.00. serta pada keesokan harinya, (14/8) pukul 05.40 bertolak ke Saudi Arabia.
Kloter 14 juga terbagi 8 rombongan, meninggalkan Cilacap menuju Donohudan pada (13/8) pukul 03.00, masuk asrama pada 12.00 dan terbang menuju Arab Saudi pada (14/8) pukul 11.40. Sedangkang kloter 53 terbagi menjadi 3 rombongan, berangkat menuju Donohudan (28/8) pukul 09.00, masuk asrama Donohudan (28/8) pukul 17.00 dan bertolak ke tanah suci pada (29/8) pukul 18.30.(on)