Sebelum pertandingan dimulai saat melawan BAPPEDA, tim futsal Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap terlebih dahulu mengheningkan cipta. Sebagai penghormatan atas jasa dan perjuangannya, do’a ditujukan khusus untuk almarhum M Dahlan.
Kurang latihan, tim futsal Kemenag, Senin (10/8) di Mina Futsal, tersisih di babak penyisihan. Berhadapan dengan tim dari Bappeda, Kemenag berhasil mencetak goal terlebih dahulu. Kemenangan 1- 0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Selama babak pertama, Kemenag masih mampu mengimbangi permainan Bappeda. Kekalahan di babak pertama membuat tim Bappeda meningkatkan serangan. Hal tersebut terlihat saat awal babak kedua. Hasilnya mulai terlihat, tim Kemenag mulai keteter dan terdesak. Keasikan meladeni permainan Bappeda, pertahanan bolong dan Bappeda berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 – 1.
Tidak berhenti disitu, merasa berhasil, rasa kepercayaan diri tim Bappeda makin menjadi. Menjelang permainan berakhir, Bappeda berhasil menambah goal untuk keunggulan Bappeda. Kedudukan menjadi 1 – 2. Kemenag berusaha menyamakan kedudukan dengan memasukan pemain senior Agus Rubianto. Namun langkah tersebut sudah terlambat, beberapa peluang yang didapat berhasil dipatahkan oleh penjaga gawang Bappeda.
Strategi
Di samping kurang latihan, Kemenag juga kekurangan materi pemain, akibatnya strategi tidak bisa berjalan baik. Manager tim futsal Kemenag, Aryo Subroto, mengakui hal tersebut. “Kami memang tidak pernah latihan, terutama selama bulan Ramadan. Sebenarnya latihan harus sudah berjalan normal setelah lebaran, akan tetapi seluruh konsentrasi saya tertuju pada pemberangkatan haji yang kebetulan saya menjadi ketua Kloter,” tuturnya.
Lemahnya pertahanan, tidak bisa dipungkiri bahwa setelah ditinggal oleh M Dahlan, Kemenag belum memiliki penggantinya yang lebih tangguh. Lemahnya koordinasi di lini pertahanan sebagai bukti bahwa almarhum M Dahlan memang layak disebut sebagai penjaga gawang nomor wahid di Kemenag. Harapan Kemenag menjadi juara seperti tahun 2013 pupus sedemikian cepat. Tahun 2014 Kemenag kalah oleh tim Kecamatan Kroya yang memang berhasil menjadi juara, tetapi tahun 2015 adalah prestasi terburuk. Tim futsal Kemenag terdegradasi ke tingkat terendah sepanjang sejarah futsal usai sepeninggal penjaga gawang legendaris Kemenag, M Dahlan.(on)