Penyusunan Angka Kredit (PAK) bagi jabatan guru sekarang sangat berbeda dari sebelumnya. Di samping lebih mendetail, aturan terbaru memaksa para guru bekerja lebih produktif.
Atas alasan tersebut, 70 orang guru madrasah ibtidaiyah se Eks Distrik Majenang, Selasa (17/1) menggelar pelatihan penyusunan PAK di MI Darwata Padangsari Majenang.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib menegaskan bahwa perubahan aturan PAK bukan untuk menyulitkan guru. Akan tetapi justru sebaliknya, guru dipacu untuk meningkatkan kompetensinya.
“Dunia teknologi sebagai contoh sehari-hari, kan selalu berubah. Baru membeli hp baru, seminggu kemudian sudah muncul lagi hp yang baru. Jika dibandingkan dengan hp sebelumnya, pengoperasiannya juga semakin rumit. Akan tetapi, kesulitan pengoperasian hanya sementara, setelah itu ya lancar-lancar saja. Dan yang harus disadari adalah bahwa perubahan itu adalah untuk meningkatkan mutu hp tersebut. Dampak positifnya kita semakin dipermudah dengan fasilitas hp canggih.
Begitu pula dengan perubahan aturan penyusunan angka kredit. Jika di awal-awal penerapan banyak guru yang mengeluh, itu adalah hal biasa. Toh nantinya juga akan terbiasa, seperti hp tadi. Yang harus diingat pula kalau biasanya menyuruh siswa belajar, gurunya juga harus belajar, termasuk menyusun angka kredit. Dan yang akan merasakan hasilnya nantinya adalah para siswa sebagai generasi penerus bangsa. Tentunya hasil didikan para guru mutunya akan lebih baik dari sebelumnya. Endingnya tujuan pendidikan nasional bisa terwujud,”katanya.
Kepada para guru, Kekankemenag memberikan semangat untuk terus membangun kemampuannya. Para guru juga harus tahu akan tugas melaksanakan kewajiban utama. Yang salah satunya adalah mengembangkan kemampuan dalam mendidik. Setelah itu, pemerintah akan memberikan hak-haknya, sehingga menjadi seimbang andara hak dan kewajiban.(on)