Ketua Badan Narkotina Nasional Kabupaten Cilacap, Edi Santosa mengajak penyuluh agama pemerintah non PNS untuk bersama-sama memerangi Narkoba. Ajakan tersebut disampaikan usai acara penyerahan SK di Gedung BKM Daarussalam Cilacap.
“Kami sangat membutuhkan para penyuluh dalam memerangi perdaran Narkoba. Karena tenaga kami sangat terbatas untuk mengadakan sosialisasi. Untuk itu kami sangat berharap penyuluh agama Islam bisa menyampaikan kepada umat akan bahaya Narkoba. Di era yang semakin canggih, cara-cara penyelundupan narkotika pun juga semakin canggih. Menanggapi kecanggihan mereka, kami pun tidak mau ketinggalan dalam meningkatkan sosialisasi, salah satunya melalui panjenengan semua,”tegasnya.
Kepada para penyuluh juga ditunjukkan berbagai cara penyelundupan Narkoba. Misalnya dikemas dalam paket peralatan mesin dengan kapasitas jutaan butir pil ekstasi. Dimasukkan dalam paket kayu gelondongan berupa sabu-sabu dan morfin. Bahkan sabu-sabu dimasukkan pada bawah merah sehingga sangat menyulitkan petugas petugas.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa kehebatan akal para penyelundup narkoba tidak bisa ditangkal oleh BNN saja. Akan tetapi harus melibatkan seluruh elemen lapisan masyarakat. Penyuluh yang berada di garda terdepan dengan masyarakat memiliki andil yang sangat besar dalam hal ini. Penyuluh memiliki intensitas sangat tinggi bersama umat dan peluang inilah yang dimanfaatka BNN.
Sementara itu, Kakankemenag Kab. Cilacap Mughni Labib menyambut baik langkah BNN. Menurutnya perang terhadap Narkoba merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga dia juga berterima kasih kepada BNN atas inisiatifnya mengajak penyuluh.
“Saya juga berharap dengan adanya materi perang terhadap narkoba akan dapat menambah khasanah kepenyuluhan. Tanpa sosialisasi masyarakat kurang bisa memahami karena budaya minat baca masyarakat kita masih rendah. Sedangkan mendengarkan ceramah ustad atau kyai melalui penyuluh masih digandrungi. Dan saya yakin sosialisasi penanggulangan bahaya Narkoba bisa meningkat kualiasnya,”ungkapnya. (on)