MTsN Kawunganten Senin (26/9) mengirimkan bantuan berupa sembako dan selimut kepada korban banjir bandang di Kabupaten Garut.
Bantuan diantar langsung oleh tim yang dipimpin oleh Kepala MTsN Kawungaten Mohammad Wahyudin Prasetyo. Sebagai bentuk kerja sama, tim juga dikawal langsung oleh petugas dari Kecamatan Kawungaten.
Sambutan gembira bercampur haru dari masyarakat sekitar saat melihat kedatangan tim MTsN Kawungaten. Ketua Posko Bencana Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul, Garut Iwan Suherman mengapresiasi bantuan MTsN Kawungaten.
“Monggo pak, kami serahkan bantuan untuk para korban banjir bandang. Bantuan ini merupakan bantuan dari para guru di MTsN Kawunganten beserta siswanya. Walaupun bantuan kami tidak seberapa, tapi kami berharap bisa sedikit membantu meringankan penderitaan mereka. Bagi yang sudah meninggal semoga mereka mendapat ridla Allah Swt dan mendapat tempat yang terbaik. Bagi yang selamat, semoga mereka diberikan ketabahan dan kekuatan jiwa dalam mengadapi musibah ini,”ungkapnya.
“Kami terima bantuan MTsN Kawunganten, semoga amal baik bapak ibu dan para siswa semua mendapat ridlo Allah Swt. Terima kasih atas bantuannya, dan semoga Allah membalas amal bapak ibu dan para siswa dengan memberikan rizqi yang berkah dan bermanfaat,”kata ketua posko.
Karakter
Kegiatan peduli bencana merupakan bentuk tanggap sasmita para dewan guru dan siswa. Kepala MTsN Kawunganten mengaku merasa terharu sekaligus bangga. Para guru madrasah merasa tergugah dan mengadakan gerakan peduli bencana. Terlebih kepada para siswa, mereka yang masih anak-anak sudah punya rasa empati yang tinggi untuk meringankan penderitaan saudara-saudaranya di Garut.
Menurutnya, kegiatan MTsN Kawunganten peduli korban banjir merupakan salah satu cermin terwujudnya tujuan pendidikan madrasah, yakni menciptakan generasi bangsa yang berkarakter.
Bantuan yang diserahkan berupa tujuh karung beras, tujuh dus min instan, empat dus minyak goreng dan 40 pak buku tulis serta pakaian layak pakai. Bantuan tersebut mereka kumpulkan dari sumbangan dewan guru dan tenaga pendidikan serta para siswa selama tiga hari.(on)