Bagi PMR Wira MAN 1 Cilacap aksi donor merupakan pekerjaan yang membumi karena sangat sering dilakukan di sini, dalam setahun madrasah bisa melakukan hingga dua kali. Secara prosedur peserta donor yang memenuhi syarat mendaftar. Dari sana kemudian akan ditimbang berat dan tingginya, setelah itu di data oleh PMI, diukur tensi dan HB. Bila memenuhi syarat maka akan dilanjutkan dengan pengambilan darah.
“Alhamdulillah tahun ini pendaftarnya membludag hingga 108 peserta, teridiri dari 88 siswa, guru 13, Tenaga Kependidikan dua orang dan dari umum sebanyak lima orang. Dari jumlah di atas yang memenuhi syarat dan bisa diambil darahnya 60 kantong lebih dari separuhnya”, tutur Eny Nurhidayah selaku pembina PMR Wira.
Akhirnya tepat pukul 12.45 kegiatan aksi donor darah berkahir dengan sukses bila ditinjau dari partisipasi seluruh komponen dan hasilnya.
“Dimasa mendatang akan terus dilanjutkan sebagai program berbagi bagi sesama dan menumbuhkan rasa empati bagi sesama”, ujar Eny Nurhidayah mengakhiri keterangannya.
Menyambut HUT Madrasah Aliyah Negeri 1 Cilacap ke- 48 melakukan serangkaian kegiatan. Diawali dengan Lomba Adiwiyata antar kelas dari tanggal 26- 29 Maret 2018 dan jalan sehat sambil memungut sampah. Hari ini Rabu(04/04) dilanjutkan aksi donor darah. Bertempat di ruang aula yang baru saja direnovasi sejumlah siswa, tenaga pendidik dan kependidikan juga masyarakat umum terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Palang Merah Remaja(PMR) MAN 1 Cilacap bekerja sama dengan PMI Kabupaten Cilacap bertindak sebagai penyelenggara. Dari PMI dengan lima personil langsung dipimpin oleh Kepala Donor Darah, Siti Nurhayati. Sedang dari PMR Wira MAN 1 Cilacap dikomando oleh Eny Nurhidayah membidik pendonor pemula terutama siswa kelas XII yang telah menginjak usia 17 tahun ke atas.
“Ini merupakan donor saya yang kedua kalinya, yang pertama kali setahun lalu. Motivasi saya untuk bisa menolong kepada sesama. Selain itu juga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan saya”, tutur Ardi salah satu peserta dari siswa
Tanggapan yang senanda juga dilontarkan guru yang telah berkali-kali melakukan donor dan merasakan manfaatnya.
“ Saya sudah donor lebih dari 30 kali, saya merasa enteng dan lebih bugar, pergantian darah menjadi lebih cepat. Selain itu saya pikir apa yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. Apalagi secara syar’i juga tidak bertentangan, ini baik”, kata Minhad sebagai guru Agama
“Kalau saya donor sudah sekita sepuluh kali, setelah donor saya merasa fresh dan seperti layaknya habis bekam”, imbuh Sujarwo, guru Seni Budaya.(Agus)