Menjelang pelaksanaan rukyatul hilal di pantai Pedaleng Kecamatan Ayah Kebumen, Kemenag Cilacap, Rabu (24/5) menyiapkan perangkat rukyat. Pemeriksaan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja tim saat perukyatan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun secara langsung memeriksa dan mencoba menggunakan teleskop. Perangkat yang dibeli oleh Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Cilacap empat tahun lalu masih normal.
“Pengecekan peralatan merupakan hal sangat penting sebagai salah satu persiapan. Kegiatan apapun, tanpa persiapan yang matang, maka hasilnya tidak akan maksimal. Begitu pula dengan rukyatul hilal bil fi'li (melihat hilal langsung). Terlebih perangkat yang dimiliki BHRD Kabupaten Cilacap termasuk sangat canggih. Sehingga diperlukan tenaga teknis yang terampil agar setingnya bisa cepat dan tepat,”ungkapnya.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, melihat hilal secara langsung merupakan hal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. Bahkan hisab atau perhitungan tanpa dasar rukyat tidak bisa dilaksanakan. Karena perhitungan pasti berdasarkan rukyat atau melihat.
Lebaran bersama
Berdasarkan perhitungan, posisi hilal saat menjelang bulan Ramadhan adalah di atas dua derajat. Sehingga bisa dipastikan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama atau NU akan puasa dan lebaran bersama. Posisi hilal atau bulan sabit di atas dua derajat sangat memungkinkan untuk dilihat.
Perbedaan teori antara wujudul hilal dan rukyatul hilal terletak pada terlihat atau tidaknya hilal. Walaupun tidak bisa dilihat, jika posisi hilal di bawah dua derajat, maka Muhammadiyah memastikan sudah masuk bulan. Teori ini menganggap seberapapun tinggi hilal, maka sudah dikatakan ada wujudnya. Sedangkan NU, jika masih di bawah dua derajat, maka belum bisa dilihat sehingga belum masuk bulan.(On)