Salah satu hal terpenting yang tidak bisa dikesampingkan untuk bisa melaksanakan program pembangunan adalah keharmonisan dan toleransi umat beragama. Karena negara akan bisa membangun jika kondisi bangsanya baik.
Terlebih dewasa ini, Presiden Indoneisa Ir. Joko Widodo sejak terpilih memiliki program Nawacita. Yakni sembilan program yang digadang-gadang oleh presiden terpilih supaya Indonesia lebih mandiri. Yaitu Mandiri dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Menjadi bangsa yang tak bisa didikte oleh negara lain.
Salah satu cara untuk menjaga keharmonisan dan toleransi umat beragama yakni melalui kegiatan sosialisasi. Sebagaimana kegiatan yang digelar Lembaga Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Cilacap, Selasa (21/11) di Pendopo Kec. Majenang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, dalam materinya menyebutkan tiga hal pokok. Yaitu, bahwa keharmonisan dan toleransi umat beragama bisa terus tumbuh, berkembang dan terjaga melalui komunikasi dan kerja sama seluruh komponen terkait. Kemudian melalui penanaman nilai agama dan keagamaan melalui pendidikan. Dan selanjutnya harus didukung melalui penegakan hukum sebagai langkah antisipatif persuasif dalam mensikapi segala sesuatu sebagai wujud tindakan preventif.
“Seperti apapun program yang disusun oleh pemerintah tanpa didukung oleh kondisi umat beragama yang harmonis, maka program tersebut akan sia-sia. Karena tanpa adanya harmonisasi dan toleransi baik inter maupun antar umat beragama, akan terjadi bencana kemanusiaan yang sangat dahsyat. Umat manusia saling bunuh satu sama lain dan negara akan menuju kehancuran,”katanya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah menjaga harmonisasi dan toleransi umat beragama. Kementerian Agama hanya bersifat melayani, sedangkan perlindungan tetap berada pada pihak yang berwajib.
Untuk itulah, diperlukan komunikasi dan kerjasama dengan seluruh komponen terkait. Masalah umat beragama merupakan tanggung jawab bersama, yakni pemerintah dengan seluruh komponennya dengan seluruh unsur lapisan masyarakat.
Dengan cara tersebut, maka pembangunan bisa berjalan dengan baik. Sehingga bisa dikatakan bahwa keharmonisan dan toleransi umat beragama adalah kunci menuju keberhasilan pembangunan di segala bidang kehidupan. (On)