Secara umum, jabatan, kedudukan atau pangkat bagi aparatur pemerintah merupakan hal yang didambakan. Selain itu, jabatan juga diartikan sebagai bentuk prestis atau gengsi. Di Kementerian Agama akan berbeda pengertian jabatan bagi aparaturnya, yakni sebagai ujian. Harta, pangkat, jabatan atau kedudukan bagi seorang hamba yang taat beragama akan menguji seberapa besar iman dan takwanya.
Pernyataan tesebut dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, Jumat (5/1) usai melantik para pejabat baru di Aula Kankemenag.
Dikatakan lebih lanjut bahwa cara atau teknik insan yang bertakwa dalam mengungkapkan syukur adalah melalui perwujudan pribadi yang sesuai dengan Qur’an dan Sunnah. Sehingga dalam setiap ucapan, langkah dan keputusan yang diambil selalu mengacu kepada apa yang menjadi panutannya. Karenanya, kepada para pejabat yang telah mendapat amanah dia berharap dapat menjadi abdi negara yang terbaik.
Setelah lama kosong, jabatan Kepala Seksi Bimas Islam dan Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren akhirnya terisi. Mereka yang berhasil mengisi adalah dua kepala KUA dari Kecamatan Kroya dan Adipala.
Yang terlatik, Drs. H. Azis Muslim, M.Pd.I semula sebagai Kepala KUA Kecamatan Kroya menduduki jabatan baru sebagai Kepala Seksi Bimas Islam. H. Subhan Wahyudi, M.Pd.I jabatan semula sebagai Penyelenggara Syariah menduduki jabatan baru sebagai Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. H. Toha, S.Ag dari jabatan Kepala KUA Kecamatan Adipala menjabat sebagai Penyelenggara Syariah.(On)