Aparatur Kementerian Agama diharapkan bisa menjadi bagian solusi atas laju pembangunan di bidang politik. Terlebih akan dilaksanakannya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Isu sara sering kali menjadi pemicu instabilitas politik terutama menjelang Pilkades maupun Pilkada.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kesbangpol Kabupaten Cilacap melalui Kabid Faspolkam, Rudi Yulianto pada acara Pengajian Rutin hari Selasa (3/11) di Ruang Rapat Kankemenag Cilacap.
Instabilitas tentunya tidak diinginkan sebab bisa menghambat suksesnya pesta rakyat menuju kehidupan yang lebih baik. Karenanya aparatur Kemenag agar bisa menjadi corong pemerintah dalam memberi pencerahan pemahaman agama secara menyeluruh. Berbekal pemahaman agama yang cukup, masyarakat juga diharapkan memiliki sikap bijak dalam menggunakan hak pilih. Dengan demikian benturan antar kepentingan bisa dihindari dan kehidupan rakyat bisa nyaman.
Kominda
Mengingat begitu pentingya peran aparatur Kementerian Agama, sangat dimungkinkan bergabung ke Komunitas Intelijen Daerah (Kominda). Dikatakan lebih lanjut bahwa peran utama Kesbangpol dalam cegah dini, cegah tangkal dan mencari sisik melik bibit sumber dari segala sumber masalah memerlukan kerja sama lintas sektoral. Sementara itu, yang sudah tergabung dalam Kominda berasal dari TNI dan Polri ditambah beberapa Kementerian lain yang dipandang vital. Namun ke depan, mengingat peran Kementerian Agama sangat strategis di bidang stabilitas keagamaan, maka bisa dimasukan ke anggota Kominda.
Peran pencegahan bertujuan untuk mengantisipasi dan meminimalisir segala sesuatu yang mengarah kepada instabilitas mencakup ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan. Padahal akhir-akhir ini marak terjadi instabilitas yang bersumber dari masalah agama seperti di Tolikara dan Aceh Singkil. Karenanya Kemenag diharapkan akan bisa mempertajam peran Kominda menjadi makin bertaji.(on)