Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Selasa (8/11) menggelar Sosilasisasi penguatan tenaga pengolah data di Hotel 3 Intan Cilacap.
Kegiatan diikuti oleh 80 peserta yang terdiri atas 52 pengolah data Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), lima pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmilyah (FKDT), dan 23 pengolah data Pondok Pesantren (Ponpes).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Mughni Labib mengatakan bahwa Educatioan Management Information System (EMIS) merupakan dasar penyusunan program pendidikan. Karenanya harus diselesaikan secara cepat, tepat dan akuntabel. Saking pentingnya peran dan fungsi EMIS, setiap operator pada pendidikan keagamaan harus betul-betul memperhatikan vaiditas datanya.
“Dalam hal kebaikan tidak ada kata ‘Tidak’, yang ada adalah kata ‘Belum’. Bedanya, jika mengatakan tidak berarti jalan menuju kebaikan sudah kita tutup sendiri. Sedangkan kata belum berarti masih ada harapan untuk berhasil. Hal ini sangat erat kaitannya dengan keberhasilan kita, termasuk dalam pengelolaan data EMIS pada pendidikan keagamaan. Mari kita kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas. Insya Allah berhasil dengan baik,”katanya.
Selama kegiatan para peserta dipandu langsung oleh anggota tim EMIS pendidikan keagamaan Kanwil Kemenag Prov. Jateng Mohammad Habibil Huda. Dalam materinya dia menjelaskan secara rinci teknis penggunaan aplikasi dekstop EMIS. Untuk memastikan keberhasilan kegiatan, dia juga menjelaskan bagaimana strategi dan sinkronisasi data hingga akhirnya bisa difinalisasi.
Kendala umum secara teknis yang dihadapi peserta adalah koneksi internet, khususnya yang berada di daerah terpencil. Selain itu, teknis input data juga memerlukan kecermatan yang terkait dengan bentuk formatnya.
Kendala internet diatasi dengan yang memiliki sambungan internet terdekat. Sedangkan berkenaan dengan teknis input peserta harus berkomunikasi dengan teman-teman yang sudah berhasil.(on)