Kementerian Agama Kabupaten Cilacap
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Tugas dan Fungsi
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Nilai Budaya Kerja
  • Layanan Umum
    • Jadwal Shalat
    • LPSE
    • SAPK
    • PUPNS
    • emis kemenag
    • Info Haji
    • Informasi Lowongan
  • Berita
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
    • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Pembimbing Masyarakat Katolik
  • Pengaduan
  • PPID
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Login
Kementerian Agama Kabupaten Cilacap
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Tugas dan Fungsi
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Nilai Budaya Kerja
  • Layanan Umum
    • Jadwal Shalat
    • LPSE
    • SAPK
    • PUPNS
    • emis kemenag
    • Info Haji
    • Informasi Lowongan
  • Berita
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
    • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Pembimbing Masyarakat Katolik
  • Pengaduan
  • PPID
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Login
Kementerian Agama Kabupaten Cilacap
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Beranda Informasi Penting

Komitmen Kemenag Terhadap Usaha Menjaga Keutuhan NKRI

oleh admin
02-Jun-2017
Dalam Kategori Informasi Penting
Durasi Membaca: 2 Menit
A A
Komitmen Kemenag Terhadap Usaha Menjaga Keutuhan NKRI

Sejarah berbicara bahwa, tokoh agama dan ulama memiliki andil yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka di antaranya adalah Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Imam Bonjol, Fatahillah, Mohammad Natsir, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim As’ari dan lainnya.

Kemerdekaan bangsa Indonesia juga ikut diperjuangkan oleh para ulama yang mendesak Soekarno untuk memproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia saat di halangi oleh Inggris. Karena apabila tidak segera diproklamirkan, maka bangsa Indonesua harus menunggu Kemerdekaan Negara dan Bangsa Indonesia selama 300 tahun mendatang. Selain mendesak Soekarno untuk segera memproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia, para ulama juga mempunyai beberapa jasa yang tidak dapat diabaikan oleh bangsa Indonesia.

Pertama, para ulama menyadarkan rakyat akan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan para penjajah. Di berbagai pesantren, madrasah, organisasi, dan pertemuan lainya, para ulama menanamkan kesadaran di hati rakyat akan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan tersebut. Kedua, para ulama memimpin gerakan non kooperatif pada penjajah Belanda. Para ulama di masa penjajahan banyak mendirikan pesantren di daerah-daerah terpencil, untuk menjauhi bangsa penjajah yang banyak tinggal di kota.

Ketiga, mengeluarkan fatwa wajibnya jihad melawan penjajah. Fatwa jihad ini sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan semangat pahlawan. Perang melawan penjajah dianggap jihad fi sabilillah, yakni perang suci atau perang sabil demi agama. Keempat, memobilisasi dan memimpin rakyat dalam perjuangan fisik melawan penjajah.

Kelima, menyerukan persatuan membela kemerdekaan RI yang diproklamasikan Soekarno-Hatta. Para ulama yang dipimpin Kiai Hasyim Asy’ari memfatwakan kewajiban mempertahankan kemerdekaan RI, dan pada 1954 sebuah Musyawarah Alim Ulama Indonesia (NU) di Cipanas mengambil keputusan bahwa Presiden Soekarno adalah Waliyyul Amri Dharuri bisy-Syaukah, artinya pemegang pemerintahan yang punya cukup kewibawaan dipatuhi oleh pejabat dan rakyat.

Keenam, berperan aktif dalam mengisi awal kemerdekaan. Sebelum kemerdekaan para ulama ikut mempersiapkan kemerdekaan, termasuk di BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia). Dan pada awal kemerdekaan, banyak ulama yang aktif di pemerintahan atau parlemen.

Akhir-akhir ini sejarah kemerdekaan makin tergerus oleh ganasnya arus informasi dan globalisasi. Persatuan dan kesatuan bangsa makin terancam oleh kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Karenanya diperlukan penekanan pemahaman bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ada karena perbedaan.

Salah satu hal yang paling menonjol adalah perbedaan keyakinan atau agama. Di sinilah peran strategis Kementerian Agama dalam membina dan menjaga persatuan dalam perbedaan. Salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah bahaya radikalisme yang mengancam persatuan. Untuk itu, Kemenag berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama.

Upacara peringatan lahirnya Pancasila digelar Kemenag sebagai salah satu perwujudan penghargaan perjuangan ulama dan tokoh agama. Pancasila sebagai dasar negara yang berhasil mempersatukan bangsa Indonesia harus dijiwai. Dengan jiwa Pancasila tersebut, maka bangsa Indonesia akan tetap berjaya.(On)

Tags: hari, pancasila, upacara, kemenag, cilacap
ShareTweetSend
Artikel Sebelumnya

Jamun, Aparatur Negara Harus Berjiwa Pancasila

Artikel Selanjutnya

Bahas Raperda, Baznas Cilacap Studi Banding Ke Kendal

Artikel Terkait

Berita

41 Pengurus KORPRI Kemenag Cilacap Masa Bakti 2025–2027 Resmi Dikukuhkan

oleh Kementerian Agama Cilacap
23 Okt 2025
0

Cilacap (Humas) – Sebanyak 41 anggota Dewan Pengurus KORPRI di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap masa bakti 2025–2027 resmi...

Selanjutnya

Bupati Cilacap Terima Audiensi PGM Indonesia Kabupaten Cilacap

17 Okt 2025

MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Sabet 3 Penghargaan Bergengsi

17 Okt 2025
Ratusan Tahun Mendidik Masyarakat, Menag Minta Jaga Marwah Pesantren

Ratusan Tahun Mendidik Masyarakat, Menag Minta Jaga Marwah Pesantren

16 Okt 2025
33 Siswa Pemenang OMI Hari Ini Menerima Tropi dan Piagam Penghargaan

33 Siswa Pemenang OMI Hari Ini Menerima Tropi dan Piagam Penghargaan

16 Okt 2025
Artikel Selanjutnya
Bahas Raperda, Baznas Cilacap Studi Banding Ke Kendal

Bahas Raperda, Baznas Cilacap Studi Banding Ke Kendal

Selama Ramadhan, Baznas Cilacap Bagikan 1.500 Paket Sembako

Selama Ramadhan, Baznas Cilacap Bagikan 1.500 Paket Sembako

MAN Cilacap Berjaya Pada Ajang Lomba Murotal, Adzan dan Dai

MAN Cilacap Berjaya Pada Ajang Lomba Murotal, Adzan dan Dai

Recommended

  • Berita
  • Informasi Penting
16 CALHAJ BELUM TERIMA VISA

16 CALHAJ BELUM TERIMA VISA

25 Agustus 2015
Spanduk Madrasah Bertebaran Dari Barat Hingga Timur Cilacap

Spanduk Madrasah Bertebaran Dari Barat Hingga Timur Cilacap

2 Februari 2018

KALDIK MADRASAH 2015/2016

29 Juni 2015

CARA MENGUSULKAN BERANGKAT HAJI LEBIH CEPAT (LANSIA)

18 November 2016
KAMPUNGLAUT SEGERA MILIKI BALAI MANASIK HAJI

KAMPUNGLAUT SEGERA MILIKI BALAI MANASIK HAJI

12 Juni 2015
  • Macam-macam Najis dan Cara Mensucikannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MAKNA KATA AULIYA DALAM SURAH AL MAIDAH AYAT 51

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BIDAH

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PROSEDUR NIKAH

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riba dalam Perspektif Agama dan Sejarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikuti Kami
Lokasi Kantor
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap

Jl. Perwira No.14A, Cilacap, Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 53212

Kontak Kami

Telp : (0282) 534609

Whatsapp : 08112968686

Jam Kerja

Senin - Kamis 07.30 - 16.00

Jum'at            07.30 - 16.30

© 2025 Kementerian Agama Kabupaten Cilacap

Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
    • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Pembimbing Masyarakan Kristen
    • Pembimbing Masyarakat Katolik
    • Pembimbing Masyarakan Hindu
    • Pembimbing Masyarakat Buddha
  • Profil
  • PPID
  • Login

© 2025 Kementerian Agama Kabupaten Cilacap

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Translate »
Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.