Kabar gembira datang dari pemerintah Arab Saudi yang mengembalikan kuota haji Indonesia menjadi 221 ribu pada tahun ini. Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan tambahan khusus 10 ribu jemaah haji tahun 2017 hanya diberikan kepada Indonesia. Menurutnya, hal ini karena Indonesia memiliki keistimewaan di mata pemerintah Arab Saudi.
Seperti dilansir di liputan6.com, penambahan kuota haji untuk Indonesia juga telah dijamin oleh pemerintah Arab Saudi. Keputusan tersebut dijamin oleh pihak Istana Al-Salam Diwan Malaki.
“Saya tanya apakah ini bisa dijamin, Menteri Haji bilang, 'Saya yang jamin.' Diwan Malaki yang memutuskan. Jika keluar (pernyataan) dari sana, tidak mungkin tidak,” kata Lukman.
Penambahan kuota haji menjadi 221 ribu dapat memangkas waktu tunggu jemaah haji hingga tiga tahun. “Rata-rata jadi 14 tahun dari yang semula 17 tahun,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Jamil dalam kesempatan yang sama.
Pemerintah juga akan menambah kuota petugas haji menjadi 3.500 petugas. Jamil berharap petugas yang disiapkan berkompeten.
“Harus ada petugas katering yang andal, profesional di bidang pengawasan menu, distribusi ke seluruh pemondokan. Termasuk petugas yang paham seluk-beluk dan lika-liku transportasi darat,” terang Jamil.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan adanya penambahan kuota haji untuk tahun 2017. Jokowi menyebut kuota haji 2017 untuk Indonesia menjadi 221 ribu jemaah dari sebelumnya 168.800.
“Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia dari 168.800 menjadi 211 ribu untuk tahun 2017. Selain itu, pemerintah Arab Saudi menyetujui permintaan penambahan kuota sebesar 10 ribu. Dengan demikian, kuota haji untuk Indonesia di tahun 2017 menjadi 221 ribu,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).(on)