Pendidikan usia dini merupakan momen emas untuk membentuk kepribadian anak. Setiap langkah kegiatan pendidikan yang diberikan akan membekas di relung sanubari. Karenanya usia dini harus diberikan muatan terbaik berdasarkan nilai-nilai agama yang sangat luhur. Sehingga kelak bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun pada acara IGRA bershalawat, Selasa (7/11) di Gedung Graha Pemuda Cilacap.
Dikatakan lebih lanjut dalam sambutannya bahwa, pemerintah sampai saat ini belum mampu memberikan perhatian yang lebih kepada raudlatul athfal. Sekarang baru ada dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Diakuainya memang dana tersebut belum bisa memberikan kesejahteraan kepada guru RA. Sehingga dia pun yakin bahwa menjadi guru RA pasti tidak berorientasi kepada materi.
“Jika berorientasi hanya kepada materi, saya yakin panjenengan tidak akan mau menjadi guru RA. Karena saya tahu benar honornya sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan dari 167 RA yang ada seluruhnya swasta, belum satu pun yang negeri. Kita tidak bisa bayangkan betapa mulianya guru RA. Jika sekarang masih anak-anak, tetapi kita tunggu 20 tahun ke depan. Mereka akan menjadi generasi yang bertanggung jawab meneruskan bangsa ini,”tuturnya.
Sebagai pihak yang mewakili pemerintah, pihaknya mengucapkan terima kasih atas pengabdian guru-guru RA. Pada peringatan di usianya yang ke-25, Kakankemenag mengajak guru RA untuk lebih ikhlas dalam berjuang. Dengan keikhlasan, maka seluruh tugas dan profesinya akan dimuliakan oleh Allah SWT.
Di akhir sambutan, Kakankemenag berkesempatan untuk menerima tumpeng sebagai tanda syukur. Wujud syukur agar diwujudkan dalam bentuk keikhlasan dalam mengabdi. Endingnya, generasi berakhlakul karimah akan menjadi lahan produktif amal kebaikan. (On)