Rencana Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk memberangkatkan calon jamaah haji (Cjh), dari Pendopo Kabupaten harus tertunda hingga tahun depan. Pasalnya, Kabupaten Cilacap mendapat qur’ah (undian) berangkat gelombang dua kloter terakhir. Sesuai jadwal, kloter 93, 94 dan 95 baru akan bertolak menuju Donohudan pada (13/8) dinihari. Ini berarti alun-alun sudah dipenuhi berbagai perlengkapan menyambut hari kemerdekaan. Sehingga tidak memungkinkan untuk kegiatan pemberangkatan pada satu titik lokasi.
Pernyataan tersebut dikemukakan Kakankemenag Kabupaten Cilacap melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Khumsiatiningsih, Kamis (9/8) di Ruang Rapat Kankemenag. Menurutnya, Pemkab Cilacap sudah menentukan pemberangkatan pada satu titik, yakni di Pendopo Kabupaten Cilacap. Tujuannya adalah untuk efisiensi anggaran dan efektifitas pemberangkatan.
Lebih jauh dikatakan, sebenarnya masyarakat lebih memilih pemberangkatan dari beberapa titik. Menurut hemat mereka, selain lebih dekat dan mudah, para tetangga dan sanak kerabat yang mau mengantar juga dekat. Hal ini berarti mereka lebih sedikit mengeluarkan anggaran. Sebaliknya, jika pemberangkatan dari satu titik di Pendopo, maka masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra. Yakni dengan mengeluarkan biaya sewa kendaraan dari rumah masing-masing ke kabupaten.
“Ternyata untuk pemberangkatan dari stu titik dari pendopo kabupaten mulai tahun ini belum bisa terlaksana. Selama pemberangkatan masih di bulan Agustus terutama yang masih berdekatan dengan peringatan tujuh belasan. Mungkin nanti kalau sudah melewati bulan Agustus akan mudah dikondisikan. Sehingga pemberangkatan dari satu titik bisa dilaksanakan,”katanya.
Mulai tahun 2018 ini terdapat perubahan teknis koordinasi, yakni melibatkan Dinas Perhubungan. Dengan penerapan kebijakan tersebut maka Kemenag sangat dimudahkan. Yakni tidak perlu repot-repot berkoordinasi dengan Polres Cilacap selaku keamanan perjalanan. Semua teknis terkait perjalanan dihandle langsung oleh Dishub, pungkasnya.(On)