Majunya sebuah lembaga termasuk Lembaga Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul ‘Ulama (LAZISNU) sangat tergantung pada perencanaan, pemberdayaan, aksi dan pengawasan. Unsur yang pertama harus dimatangkan adalah perencanaan. Perencanaan merupakan langkah awal yang akan sangat menentukan arah secara jelas bagaimana rencana ke depan sebuah lembaga.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, Selasa (19/20) saat membuka kegiatan peningkatan kualitas manajemen LAZIS NU Cilacap di Hotel Mutiara Cilacap.
Dikatakan pula bahwa, yang tidak kalah pentingnya dan merupakan ruh LAZISNU yakni pemberdayaan warga nahdiyin. Menurutnya, hanya dengan memberdayakan seluruh warga NU, maka LAZISNU akan bisa tumbuh dan berkembang. Karena warga NU merupakan pemilik sekaligus pengelola yang akan membawa LAZISNU ke arah yang dikehendaki.
Di samping pemberdayaan, sebagai wujud nyata atas kiprah LAZISNU adalah action atau tindakan riil.
“Melalui action maka masyarakat akan dapat melihat sejauh mana kualitas kinerja LAZISNU. Dari sinilah kemudian masyarakat membaca apakah kinerjanya sudah baik atau belum. Untuk kemudian masyarakat menentukan pilihan, mau mengikuti, menunggu atau bahkan memalingkan ke yang lain. Faktor ini menjadi sangat krusial untuk perkembangan LAZISNU. Karenanya harus ditingkatkan kualitas pengelolanya,” Katanya.
Unsur selanjutnya adalah pengawasan sebagai fungsi kontrol. Sebaik apapun sebuah program yang dilaksanakan, tanpa adanya pengawasan yang baik akan sulit menciptakan kepercayaan. Dengan menjalankan keempat unsur tersebut, maka LAZISNU bukan tidak mungkin akan bisa menjadi lembaga yang solid dan besar di Cilacap, pungkasnya.(On)