Aparatur sipil negara sebagai pelayan masyarakat harus berjiwa Pancasila. Pancasila sebagai hasil ijtihad para pendiri bangsa Indonesia merupakan dasar negara. Karenanya nilai-nilai Pancasila harus mendarah daging dalam jiwa bangsa Indonesia, terlebih sebagai aparatur pemerintah.
Semenjak era reformasi digulirkan pada awal milenium kedua, nilai-nilai Pancasila kian memudar. Hal ini salah satunya diakibatkan oleh dihapusnya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dari kurikulum pendidikan Indonesia. Selain itu, program forum negara Pancasila pun sudah tidak pernah terdengar lagi. Sehingga tidak mengherankan jika generasi muda sekarang banyak yang tidak mengetahui isi dari Pancasila.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun usai upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Halaman Kankemenag Cilacap.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dengan beragam suku, budaya dan ras merupakan kekayaan dan rahmat dari Allah Swt. Karenanya bangsa Indonesia harus mensyukurinya dengan menjaga untuk saling menghormati satu sama lain. Namun perbedaan sering kali menimbulkan gesekan yang harus disikapi secara bijaksana dan arif.
Kementerian Agama sebagai leading sektor kerukunan hidup umat beragama mempunyai peran yang sangat strategis dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas yakni bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Sifat yang religius ini jangan sampai dikotori oleh kepentingan-kepentingan kelompok yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan.
Bangsa Indonesia ada karena bersatu dalam perbedaan. Allah menciptakan perbedaan bukan untuk saling menghujat satu sama lain. Melainkan untuk saling mengenal dan melengkapi kekurangan masing-masing. Sehingga terwujudlah suatu hubungan fungsional yang saling membutuhkan. Dan nilai-nilai tersebut semuanya sudah dituangkan dalam Pancasila yang diperkuat dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai salah satu bukti komitmen Kementerian Agama adalah dengan menggelar upacara walaupun pada hari libur. Dengan upacara diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap nilai-nilai kebangsaan. Sehingga kedepan aparatur bisa memberikan teladan yang baik bagi masyarakat menuju pribadi yang Pancasilais. (On)