Sebagai umat Islam yang memiliki Kitab Suci Al Qur’an dengan petunjuk sangat lengkap untuk dunia akhirat. Ternyata baru sebagian yang memahami makna dan fungsi kata-kata. Betapa pentingnya mempelajari untuk mengerti makna kata hingga agama Islam membahasnya secara mendetail.
Al Qur’an sudah sempurna, terlebih dengan diperjelas oleh Hadis Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi Iblis telah bersumpah untuk menggelincirkan seluruh keturuan Nabi Adam As. Dan itu dipersilakan oleh Allah Swt dengan pengecualian Iblis tidak bisa menggelincirkan hamba yang mukmin.
Dari sinilah Ustad Agus Jumadi selaku Kepala SMP Darul Qur’an Tangerang berpijak. Dia dengan tegas mengatakan bahwa salah satu kunci utama keberhasilan kita adalah dari kata-kata. Kata-kata yang pada hakikatnya adalah doa, maka dalam setiap perkataan hendaknya selalu baik dan bersih.
“Jika kita mengatakan sulit, susah dan lain sebagainya maka jika kita gagal ya jangan salahkan siapa-siapa. Itu semua adalah doa kita kepada Allah Swt. Jadi jika kita mau berhasil, rubahlah tutur kata kita. Kata-kata yang membuat kita atau orang lain gagal atau bahkan celaka jangan sampai diucapkan,”katanya.
Mendengar pernyataan ustad muda tersebut, para peserta studi banding mengangguk-angguk. Ternyata, masih banyak yang harus dikoreksi. Keberhasilan pendidikan selama ini hanya berkutat pada siswa dan guru yang terkait dengan teknik pembelajaran. Ternyata, unsur yang jauh lebih penting adalah pendidikan karakter yang dimulai dari para pendidik itu sendiri.
Secara logis, jika ucapan diibaratkan sebagai jalan yang akan ditempuh, kemudian jalan itu dirusak, keliru jalur atau bahkan ditutup, bagaimana seseorang akan berhasil sampai di tujuan? Dari sinilah diketahui betapa pentingnya studi banding dan ternyata semuanya berawal dari hal yang dirasa sepele namun fungsinya sungguh luar biasa.(on)