Upacara dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-71 Eks Kotip Cilacap diikuti ratusan aparatur unsur Kankemenag, Satker Negeri, Pengawas dan Penyuluh. Walaupun di bawah hujan gerimis, upacara berjalan khidmat.
Bertugas sebagai Pembina Upacara adalah Kakankemenag Kab. Cilacap, Mughni Labib. Pengatur upacara, Agus Budi Raharjo T aparatur Subag TU. Pemimpin upacara, Ispana Pradana Aparatur Subbag TU. Pembaca UUD 45, Sigit Abdul Munip dari KUA Cilacap Selatan. Pembaca Panca Prasetya Korpri, Sitti Sururiyah aparatur Seksi Penma dan Pembaca Kode Etik kepegawaian Nurul Mujib aparatur Subbag TU.
Komandan Pleton satu Amrul Mukmin aparatur Seksi Penma. Komandan Pleton dua Adman aparatur penyelenggara Syariah dan komandan pleton tiga Daryono aparatur penyelenggara Katholik serta koordinator kegiatan Yusup Adi Prajoko Penyelenggara Katholik.
Dalam amanatnya, Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaefuddin mengatakan bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan Indonesia dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga keutuhan NKRI.
Agama yang diyakini dan diamalkan oleh umatnya masing-masing harus menjadi unsur pembentuk Nation and Character Building bangsa Indonesia yang majemuk. Menag mengingatkan, bahwa toleransi dan kerukunan bukan milik sesuatu golongan umat beragama semata, tetapi harus menjadi milik semua golongan dan berlaku untuk semua pemeluk agama. Saling menghormati dan saling menghargai identitas keyakinan antarumat beragama harus terus dijaga dalam upaya melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang perlu disyukuri adalah bahwa publik kini semakin menilai positif kinerja Kementerian Agama. Sebagian besar program telah mulai memenuhi harapan sehingga kinerja kita dianggap cukup baik dalam sejumlah survei. Indeks kepuasan jemaah haji terus naik, indeks kerukunan umat beragama juga masih tinggi, dan indeks reformasi birokrasi kita naik peringkat dari C menjadi B –yang berimplikasi naiknya tunjangan kinerja dari 40 menjadi 60 persen.
Sejumlah penghargaan diperoleh seperti; penghargaan dari Presiden sebagai Penyedia Layanan BLU dengan Akses Terjangkau, dan Penghargaan dari Kemenkeu sebagai Kementerian dengan Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar dalam APBN. Selain itu Kementerian Agama juga mendapatkan penghargaan ganda terkait ekonomi syariah, yaitu sebagai Pemrakarsa Proyek Infrastruktur Berbiaya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Investor Utama Sukuk Negara Domestik.(on)