Walapun Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2016 turun, pemerintah menjamin untuk tetap meningkatkan standar pelayanan yang akan diberikan kepada jamaah calon haji.
Layanan kepada jamaah yang akan ditingkatkan di ataranya pada transportasi, katering, pemondokan jemaah haji yang setaraf dengan hotel bintang lima, dan masih banyak lagi peningkatan layanan lainnya.
Dilansir laman Kemenag.go.id, Jumat (27/5), Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menjelaskan, bahwa fasilitas pemondokan yang akan digunakan jemaah haji Indonesia di Makkah sebanyak 117 gedung.
Pemondokan berada di enam wilayah yaitu Mahbas Jin, Aziziah, Misfalah, Jarwal, Syisyah dan Raudhah dengan jarak terjauh kurang dari 4 km meter dari Masjidil Haram.
Kapasitas gedung terkecil sebanyak 392 (Syisah Tower 50) kapasitas untuk 1 kloter dan terbesar sebanyak 6.371 (Grand Taisir, Jarwal) kapasitas untuk 17 kloter.
Hunian dibagi menjadi sembilan sektor di enam lokasi, yaitu dua sektor di Mahbas Jin, dua sektor di Aziziah, dua sektor di Syisah, satu sektor di Jarwal, satu sektor di Misfalah dan satu sektor di Raudhah.
“Setara dengan hotel berbintang tiga, kemudahan akses menuju Masjidil Haram, jalan raya yang landai, tidak terlalu banyak tanjakan dan sedikit belokan,” Kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis.
Selain itu, disediakan juga pemondokan cadangan di wilayah Mahbas Jin dan Syisah untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. “Setaraf hotel berbintang tiga juga, ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti pernah terjadi tahun lalu ada hotel kebakaran dan tidak ada tempat cadangan untuk menampung jemaah saat itu,” ujarnya.
Sementara itu, untuk akomodasi jemaah haji di Madinah merupakan tipe hotel yang keseluruhannya berada di wilayah Markaziah dengan jarak terjauh hanya 584 meter dari Masjid Nabawi, sehingga jemaah haji dapat berjalan kaki ke Masjid Nabawi dan tidak membutuhkan angkutan umum untuk menjalankan ibadah shalat sunnah arbain.
“Lobi yang cukup luas dilengkapi dengan sofa yang nyaman serta televisi yang menyiarkan langsung suasana Masjidil Haram-Masjid Nabawi. Layanan resepsionis, keamanan dan kebersihan 24 jam. Kamar tidur yang nyaman dengan pendingin udara, kasur tebal, bantal, sprei dan selimut,” jelas Sri Ilham.
Fasilitas pendukung lainnya untuk pemondokan di Makkah, yakni terdapat ruang salat (Musholla – Makkah) dan ruang makan.
“Sama seperti di Makkah, di Madinah untuk tahun ini juga disediakan Akomodasi cadangan dengan kapasitas kloter terbesar dan layanan kesehatan untuk mengantisipasi perubahan jadual kedatangan dan keberangkatan, juga untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran,” ungkap Sri Ilham(on)