Jumat (6/5) 2016 sekitar pukul 09.00 rumah Nasirudin Desa Jogosimo RT 02/03 Kec. Klirong kedatangan seorang pria yang diduga merupakan korban penculikan kelompok eklusif atau radikal. Korban diduga memberontak dan berhasil lolos dari para pelaku.
Adapun Identitas korban yakni, bernama Ahmad Rubangi kelahiran Cilacap 2 Juni 1979. Beralamat di Desa Karangmangu RT 02/06 Kec. Kroya. Korban yang berprofesi sebagai guru tersebut saat hingga saat ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Kronologis kejadian
Pada selasa (3/5) 2016 sekitar pukul 14.00 korban melaksanakan sholat Dhuhur di masjid Miftahul Huda Kec Kroya Kabupaten Cilacap. Usai sholat, di halaman masjid ada seorang laki-laki yang tidak dikenal. Dia mengenakan baju putih dan celana cungklang / diatas mata kaki. Kemudian pelaku mendekati korban dan bertanya sambil merangkul korban. Pelaku kemudian menanyakan alamat Rumah Mbah Sungada. Korban pun kemudian memberitahu dan menunjukan arah rumahnya yakni di Jl Betet Bajingkulon Kec Kroya Cilacap.
Setelah itu, korban diajak dan dibawa masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil terdapat 3 orang laki-laki. Saat didalam mobil, mata korban kemudian ditutup dengan kain sehingga merasa gelap dan mulai tidak sadar. Di saat itu hanya terdengar bacaan ayat suci Al Quran & al hadits. Dari suara salah satu pelaku bacaan tersebut, didengarkan sewaktu di dalam mobil & di dalam ruangan yg tidak diketahui posisinya.
Pada Kamis (5/5) 2016 sekitar pukul 15.00, korban diajak keempat pelaku tersebut untuk melaksanakan sholat Dhuhur. Di saat mengambil air wudlu korban mulai sadar dan ketika keempat pelaku sedang sholat di dalam masjid yang lokasi tidak ingat, korban memiliki kesempatan kemudian melarikan diri. Setelah berhasil menaiki bus, kemudian turun di Mertokondo Kabupaten Kebumen. Kemudian, korban ingat punya kenalan, lalu menuju ke rumah bapak Nasirudin Desa Jogosimo Kec. Klirong. Jumat (6/5) Mei 2016 pukul 08.30 korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Klirong.
Ciri2 pelaku;
Empat orang, Menggunakan peci/snek putih, Baju putih jenis koko lengan panjang, Celana 3/4 alias celana cungklang.
Tindakan yang sudah dilakukan polisi; Mendatangi korban di Desa Jogosimo, Mengamankan saksi korban di Mapolsek Klirong, Mendata korban, Menghubungi pihak keluarga, Mendalami ciri-ciri pelaku.
Catatan polisi:
Korban diperkirakan calon korban kelompok eklusif (aki, dii) untuk di baiat, Bila korban tidak melarikan diri bisa terekrut kelompok, Modusnya adalah kenalan di masjid dan pengaruhi sasaran, dengan sistim multi level tiap 1 jaringan agar rekrut 5 anggota jaringan danseterusnya. Iming-iming masuk kelompok Islam murni, akan lebih sejahtera dunia akhirat bila masuk kelompoknya.
Hingga berita ini dirilis, Korban sudah berkumpul kembali dengan keluarganya sementara pihak berwajib masih terus mengembangkan penyelidikannya. (on)
Sumber: Bimas Islam Kemenag