Panitia Tryout UN bagi siswa SD/MI MTsN Kawunganten, Sabtu (16/4) menyediakan doorprice, snack, hadiah ratusan ribu, hingga beasiswa penuh untuk menarik minat siswa ikuti Tryout UN 2016. Bagi peserta terbaik pertama hingga ketiga mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dari panitia. Peringkat pertama Rp 400 ribu, kedua Rp 300 ribu dan kegita Rp 200 ribu. Jika mereka melanjutkan sekolah di MTsN Kawunganten, peringkat pertama akan mendapatkan tambahan hadiah berupa seragam dan bebas dari seluruh pembiayaan. Peringkat kedua dan ketiga masing masing mendapat hadiah tambahan seragam.
Mata pelajaran yang di-UN-kan tingkat SD/MI, yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Dalam pelaksanaan Tryout, soal ketiga mapel digabung menjadi satu paket. Hasil Tryout dinilai menggunakan nilai maksimal seratus. Peringkat pertama dengan jumlah nilai 93,3 diraih oleh Dila Sucahyo dari SD Sarwadadi 03 Kawunganten. Posisi kedua dengan jumlah nilai 90,0 ditorehkan Ahmad Zulfarid Ridaka dari MI Nahdlatul Muta’alim Bantarsari. Dan ranking tiga disabet Hidayah Nurlatifah dengan nilai 86,7 dari SD Darul Qura Kawungantenlor.
Dikatakan Kepala MTsN Kawunganten Mohammad Wahyudin Prasetyo, bahwa tujuan Tryout ini adalah untuk membantu para siswa meningkatkan kualitas prestasi pada UN 2016. “Kami memberikan peluang kepada para peserta untuk mengikuti Tryout ini sebelum berjuang pada UN yang sesungguhnya. Hasil Tryout ini diharapkan bisa dijadikan acuan untuk lebih memacu prestasi nantinya. Di samping geratis, kami juga memberikan fasilitas berupa doorprise dan snack untuk seluruh peserta tanpa kecuali,” ungkapnya.
Keteter
Panitia sedikit kualahan dan keteter menyambut anstusias perserta Tryout UN SD/MI 2016. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, hanya terdapat 500 peserta, sehingga tahun targetnya dinaikkan menjadi 600. Ternyata yang mendaftar jauh melebihi target dan di luar prediksi. Panitia dengan terpaksa menolak beberapa sekolah yang hendak mengirimkan siswanya. Hal ini karena terbatasnya ruangan yang tersedia.
Jumlah total peserta Tryout kali ini tercapat 750, berasal dari 10 MI dan 24 SD. Dominannya siswa SD mengindikasikan minat siswa SD untuk melanjutkan ke MTs juga tinggi. Keadaaan ini tidak lepas dari peran madrasah yang hasilnya dirasakan oleh masyarakat. Sekolah yang mengirim peserta pun tidak hanya dari Kecamatan Kawunganten, tetapi juga meluas hingga Kecamatan Bantarsari dan Gandrungmangu dengan radius mencapai 25 Km.(on)