Sebagai wujud dan bukti nyata kerukunan umat beragama, Kementerian Agama Kabupaten Cilacap akan menggagas kerjasama di dunia pendidikan. Kerjasama tersebut rencananya antara Tokoh agama Katholik dengan Kementerian Agama khususnya untuk pendidikan madrasah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap Mughni Labib mengatakan, bahwa rencana tersebut baru sebatas gagasan, tetapi tidak menutup kemungkinan rancana tersebut bisa betul-betul terrealisasi. “Sebuah program tidak bisa serta merta dilaksanakan, perlu perencanaan dan menagement yang matang,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa pihaknya akan sangat terbantu jika tamu-tamu Romo yang berasal dari benua Eropa maupun Amerika bersedia berkunjung sekaligus memberikan kesempatan pada para siswa di madrasah untuk praktik bahasa Inggris langsung dengan native speaker. Native speaker atau penutur asli, akan sangat membantu para siswa dalam menguasai bahasa Inggris sesuai dengan aslinya.
Dengan praktik langsung dengan penutur asli, para siswa diharapkan bisa berbahasa Inggris sesuai kondisi asli di lapangan. Harapannya, para siswa tidak akan merasa canggung ataupun asing saat mendengar percakapan orang asing. Jika kebanyakan siswa berbahasa Inggris pasive, maka dengan praktik komunikasi langsung akan menjadi aktif.
Menyambut baik
Romo Vincentius Kayawatun menyambut baik gagasan KaKankemenag dan akan dengan senang hati memfasilitasi. Tanggapan tersebut disampaikan langsung saat berkunjung ke Kankemenag Kabupaten Cilacap, Sabtu (23/1) lalu beberapa saat sebelum Jalan Sehat Kerukunan Umat Beragama start.
Pada kesempatan itu, pihaknya bersama saudaranya yang dari Irlandia bernama Peter. Dia mengaku senang bisa berkiprah di dunia pendidikan di Indonesia, dan dalam waktu seminggu ke depan dia akan mengisi kegiatan pembelajaran di sejumlah sekolah Katholik di Cilacap. Secara tegas, Peter mengungkapkan kesanggupannya, dan pada akhir Oktober mendatang dia akan kembali ke Indonesia. (on)