“Secara umum pelayanan jemaah haji tahun ini lebih baik walaupun sempat diwarnai beberapa insiden mulai adanya visa yang tertunda, badai gurun, crane roboh, hotel kebakaran hingga musibah di Mina”, ungkap forum dalam rapat evaluasi penyelenggaraan haji tahun 2015. Rapat diikuti 40 peserta terdiri atas Kemenag, Bagian Kesra Pemkab Cilacap, Dinas Kesehatan, Pengurus KBIH serta Karu dan Karom, digelar Rabu (4/11) di Ruang Rapat Kankemenag Cilacap.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, melalui Kasubbag Tata Usaha, Jasmin menegaskan, bahwa kedepan jemaah haji harus bisa mandiri. Untuk itu tiap pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) diimbau agar secara tegas memberikan arahan kepada para anggotanya supaya bisa menjadi jemaah haji mandiri. Hal tersebut sangat penting peranannya karena selama di tanah suci jemaah haji tidak bisa serta merta mengandalkan ketua regu maupun ketua rombongan. Banyak kejadian jemaah haji tertinggal hingga tersesat atau terpisah dari regu maupun rombongannya.
Langkah ke depan
Untuk menekan tingginya angka jemaah haji yang sakit dan membutuhkan layanan kesehatan akan laksanakan manasik kesehatan di tiap kecamatan minimal 3 kali. Melalui pemahaman yang cukup akan pentingnya menjaga kesehatan diharapkan kesehatan dan kebugaran jemaah bisa dimaksimalkan.
Pengumuman pelunasan dimungkinkan dipercepat bagi jemaah calon haji tahun berikutnya. Langkah ini memungkinkan jemaah memiliki waktu lebih lama sehingga bisa lebih siap dengan segala sesuatunya. Sebagai sarana komunikasi utama, nomor telepon genggam harus diupdate sehingga tidak menghambat koordinasi di lapangan.
Terkait kekhusukan ibadah, jemaah haji agar berdisiplin diri terhadap semua aturan yang berlaku. Menaati imbauan pemerintah melalui petugas, termasuk waktu mandi, makan dan tidur. Hal-hal yang dipandang sepele tetapi jika tidak diperhatikan bisa mengganggu kekhusukan ibadah di tanah suci. Karenanya disiplin dimulai dari hal terkecil dari diri sendiri. (on)